KEKUASAAN ISLAM ABAD
PERTENGAHAN
(DINASTI MAMLUK MESIR,
KERAJAAN TURKI USMANI, KERAJAAN SHAFAWI, KESULTANAN DELHI DAN KERAJAAN
MUGHOL)
PEDAHULUAN
Sejarah peradaban islam di abad pertengahan
melahirkan banyak sekali dinasti-dinasti kecil sperti dinasti Mamluk Mesir, dan
dinasti kesultanan Delhi, dan kerajaan-kerajan besar terutama 3 kerajaan besar
yang lahir pada abad ini yaitu: Kerajaan Turki Utsmani di Turki, Kerajaan
Shafawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India.
Di masa kemajuan ketiga kerajaan
tersebut mempunyai kejayaan masing-masing terutama dalam bentuk literatur dan
arsitek. Masjid-masjid dan gedung-gedung yang indah yang didirikan pada zaman
ini masih dapat dilihat di negara masing masing.
Kemajuan umat islam di zaman ini
lebih banyak merupakan warisan kemajuan periode klasik, dan perhatian pada ilmu
pengetahuan masih kurang bila dibandingkan dengan masa sebelumnya, namun
kemajuan umat islam pada abad ini menarik untuk dikaji, karena kemajuan pada
masa ini terwujud setelah Dunia Islam mengalami kemunduran. ( Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam,hal: 14)
Melalui makalah ini penulis mencoba
mengupas kembali pemahaman kita terhadap dinasti-dinasti kecil dan
kerajaan-kerajaan besar yang lahir pada abad ini dari segi proses
berdirinya, kemajuannya, hingga sampai keruntuhan dan kemunduranya.
PEMBAHASAN
A. Dinasti Mamluk Mesir
1.
Proses Berdirinya
Dinasti
mamluk mesir adalah dinasti terakhir di dunia Arab untuk abad pertengahan
(1250-1800 M). Dinasti ini berkuasa selama lebih dari setengah abad (1250-1517
M) dan mulai bangkit bersamaan dengan runtuhnya kekuasaan islam di bagdat dan
pengunduran islam Andalusia (Spanyol). Dinasti ini dikenal pula dengan nama
Daulat Al-Atrak yang pada perkembangan selanjutnya wilayah kekuasaanya meliputi
Mesir dan Syria. (Philip K. Hitti,
yang dikutip Ajib Tohirin. Perkembangan
Kawasan Dunia Islam. 2004, hal: 122)
Dinasti Mamluk Mesir didirikan oleh
para imigran Mesir yang pada awalnya
merupakan budak-budak yang datang dari daerah pegunungan Kaukakus dan
Laut Kaspia. Para budak mengangkat seorang perempuan yang bernama Syajarat
Ad-Durr sebagai sultan mereka yang pertama dengan pertimbangan sama-sama
berdarah budak dan diharapkan akan membela kepentingannya. Alasan lain adalah
karena adanya pertentangan atau persaingan di kalangan kaum Mamluk itu sendiri,
karena terdapat beberapa orang yang
berambisi untuk menjadi sultan, sperti Abyak, Baybar, dan Kutuz.
Selanjutnya Abyak diangkat menjadi
wakil Ad-Durr dalam mengendalikan tugas-tugas pemerintahanya, namun dikemudian
hari Abyak menikahi Ad-Durr dan bertindak sebagai sultan dengan gelar Al-Muiz
Al-Diin (1250-157 M). Tetapi karena ketahuan dia ingin menyingkirkan Ad-Durr
dari kekuasaanya, akhirya dia dibunuh oleh Ad-Durr dan pemerintahanya jatuh
kepada anaknya Abyak yang bernama Ali dalam usianya yang masih muda.
Kedudukanya tidak lebih dari hanya sekedar mengisi kekosongan kekuasaan,
sehingga pada akhirya kekuasaanya dipegang oleh Kultuz dan Ali pun mengundurkan
diri dari kekuasaanya karena merasa tidak mampu untuk menduduki jabatanya, dan
secara otomatis Kultuzlah yang mejadi penguasa/ sultan menggantikan Ali.
Di massa pemerintahan Kultuz,
Dinasti Mamluk mendapat ancaman dari tentara Mongol. Sehingga terjadilah sebuah
perang di Anjalit di bawah pimpinan Kultuz dan degan bntuan dari Baybar tentara
Mamluk berhasil mengalahkan tentara Mongol. Peristiwa Anjalit ini sekaligus
menghapus mitos bahwa tentara Mongol tak bisa dikalahkan dan membangkitkan
semangat islam di wilayah-wilayah lain untuk melawan tentara Mongol
disekitarnya. Selain itu nama Dinasti Mamluk juga membumbung tinggi dimata
dunia islam sehingga penguasa-penguasa di Syiria ketika itu menyatakan
kesetiaanya kepada Dinasti Mamluk.
Setelah Kultuz meninggal
pemerintahannya kemudian digantikan oleh Baybar (1260-1277 M). Dinasti Mamluk
pada masa pemerintahan Baybar merupakan puncak kejayaanya sehingga disebut juga
sebagai pembangun hakiki Dinasti Mamluk dan sultan yang terbesar.
2.
Kemajuan
a. Bidang kemiliteran dan pemerintahan
Dalam
rangka menangkis ancaman dari dalam maupun luar negeri, Bayabar secara
sungguh-sungguh melakukan konsilidasi dibidang kemiliteran dan pemerintahan.
b. Bidang ekonomi
Kemajuan
dalam bidang ekonomi yang dicapai lebih besar dari sektor perdagangan dan
pertanian, yaitu bekerjasama membuka dagang dengan Italia dan Perancis serta
pemerintah mengambil kebijaksanaan bebas kepada petani.
c. Bidang Ilmu Pengetahun
Ilmu
pengetahuan yang berkembang pada Dinasti ini antara lain, muncul Ibnu Khalikan
yang ahli dibidang sejarah, Nasir Ad-Diin Al-Tusi dalam bidang astronomi, Abu
Al-Fraz Al-Gibri dalam bidang metematika, dan yang sangat terkenal adalah Ibnu
Taimiyah yang ahli dibidang agama dengan berbagai pemikiranya dalam islam.
d. Bidang arsitektur
Dengan
pemerintahanya semakin kedepan sultan-sultan Mamluk senantiasa menghiasi
bangunanya dengan batu-batu benteng, batu kapur dan batu api yang diambil dari
dataran tinggi mesir, salah satunya adalah Masjid As-Sultan di Mesir.
3. Kemunduran
Seperti
halnya dinasti-dinasti lainya, Dinasti Mamluk juga mengalami pasang surut,
Setelah mngalami kemajuan diberbagai bidang. Sepeninggal pemerintahan dari
Baybar yang digantikan oleh Qalawun (1279-1290 M), dinasti ini mengalami masa
kemunduran yang pada akirnya membawa
kepada masa kehancuran. Faktor-faktor yang menyebabkan dinasti ini mengalami
kemunduran dan kehancuran diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Terjadinya perebutan kekuasaan diatara
para keluarga kerajaan.
b. Adanya kemewahan dan korupsi dari para
sultan yang berkuasa.
c. Merosotnya perekonomian yang menyebabkan
krisis di pemerintahan.
d. Serangan dari kerajaan Turki Usmani.
B. Kerajaan Turki Usmani
1.Proses
Berdirinya
Bangsa Turki usmani berasal dari
keluarga Qabey dari kabilah Al-Gaz At-Turky di daerah Turkistan. Bangsa Turki
memeluk agama islam sekitar abad 9 dan 10, mereka setelah di tekan oleh bangsa
Moghol. Oleh karena itu kabilah ini mengembara ke Asia kecil dipimpin oleh
Sulaiman sampai di Halb sulaiman meninggal dunia rombongan itu terpecah menjadi
dua bagian. Rombongan pertama kembali dan rombongan kedua meneruskan perjalanan
dipimpin Orthoghol anak Sulaiman.
Rombongan kedua ini sampai ke asia
kecil dan mengabdikan ke Sultan Alaudin II yang sedang berperang dengan
Bizantium. Atas jasanya ia diberikan sebidang tanah yang berdekatan dengan
Bizantium dan dibiarkan merambah kearah musuh.
( Mahyudin Yahya dan Ahmad Jaelani Hakim. Sejarah Islam. 1994. Hal: 59)
Setelah daerahnya bertambah
luas,maka Syukut dipilih menjadi ibu kotanya. Pada tahun 1258 M, Orthogol
mempunyai anak yang diberi nama Utsman. Ia di didik oleh ayahnya tentang
kemiliteran dan ke negaraan secara sempurna. Pada tahun 1298 M Orthogol wafat.
Utsman menggantikan ayahnya,karena
keperkasaannya ia sangat di sayangi oleh Sultan Alaudin. Dan dengan persetujuan
dari Sultan Alaudin Ustman diangkat memerintah Turki Ustmani (1281-1324 M).
Pada tahun 1299 M, Daulah Bani Saljuk dikuasai oleh tentara Mongol dan Sultan
Alaudin wafat. Karena itu Utsman memproklamirkan Kesultanan Usmani, dan seluruh
wilayah Saljuk menjadi Daulah Usmani. Semenjak itu kerajaan ini di kenal dengan
Daulah Turki Utsmani.
2.
Perkembangan
Sultan-Sultan
Turki Usmani sangat memperhatikan dakwah islamiyah sampai ke daerah-daerah
sambil melebarkan sayap kerajaannya. Pada masa Sultan Orkhan (1326-1359 M) Ia mendirikan pusat pendidikan dan pelatihan
kemiliteran sehingga terbentuklah kesatuan militer yang disebut Yeniseri[1]
. Kebijakan pemerintah ini lebih dikembangakan lagi oleh Sultan Murad I
anak dari Orkhan ( 1326-1359 M) dengan membentuk sejumlah korps atau cabang-cabang
dari Yaniseri. Seluruh pasukan militer dididik dan dilatih dengan sarana
militer dan pembekalan perjuangan islam, sehingga kekuatan militer ini mampu
mengubah kerajaan Utsmani yang baru lahir menjadi mesin perang yang paling
kuat, dan memberikan dorongan terhadap perluasan wilayah dan penaklukan bagi
negara-negara yang non Muslim, seperti: menaklukan Azmir,Thawasganli,iskandar,Ankara,dan
Gallipati tahun 1356 M,daerah-daerah ini adalah Eropa.
Penguasa
Kristen yang dipimpin Paus merasa cemas terhadap perkembangan islam yang
dipikpin oleh Turki usmani.Maka ia mengumpulkan tentar untuk
memeranginya.Tentar Eropa dipimpin oleh raja Hongaria Sijisman.
Sultan
Bayazid (1389-1403 M) pengganti Murad dapat menghancurkan tentara Eropa.
Kemenangan ini adalah salah satu catatan sejarah yang gemilang bagi islam, akan
tetepi Sultan Bayazzid mendapat serangan dari tentara Mongol yang dipimpin oleh
Timur Lenk 1420 M Sultan Bayazid tertangkap dan ditahan sampai meninggal dunia
pada tahun 1439 M. Kekalahan Turki Usmani dari Mughol membawa akibat yang buruk
hampir semua negara-negara melepaskan diri dari Turki Usmani.
Lantas
kebangkitan Turki Usmani dilanjutkan oleh Sultan Muhammad I berusaha melahirkan daerah-dareh yang
hilang,Usahanya ini diteruskan oleh Murad II tahun 1421-1451 M.Turki Usmani
mencapai puncaknya pada masa Muhammaad II yang mendapat gelar Al-Fatih ( sang pembuka/penakluk)
(1451-1484 M), karena keberhasilanya menaklukan kekuatan terakhir imperium
Romawi Timur yang berpusat di Kota
Konstantinopel, setelah pengepungan selama 53 hari dengan pasukan militer yang
sangat banyak, sehingga pada akhirnya pertahan istananya hancur dan sang kaisar
Kristen pun terbunuh bersama sejumlah pasukanya, dan Konstantinopel dapat
dikuasi oleh Turki Utsmani.
Pemerintahannya
kemudian dilanjutkan oleh Sultan Salim I (1520-1525 M) yang mengarahkan
penaklukan ke timur yaitu ke Persia,Syiria,Mesir. Usaha Sultan diteruskan oleh
Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566M) ia menaklukan Irak, Bergrado, Rodes
Tunisia, Budapes dan yaman.
3. Kemajuan
a.
Bidang Militer dan Pemerintahan
Terbentuknya
sebuah kesatuan kemiliteran yang sangat kuat sehingga mampu mampu memperluas
wilayahnya sampai jajaran Eropa.
b.
Bidang Pemerintahan
Kerajaan
Utsmani diperintah oleh sultan-sultan yang luar biasa yang kebanyakan dari
sultan tersebut memperolah gelar sperti: Bayazid I dengan gelar “ Sultan
Ar-Rum”, Murad II dengan gelar “ Sultan Al-Barrain wal Bahrain” (Sultan di dua benua
dan lautan) dan Muhammad II dengan gelar “Al-Fatih” (sang penakluk).
c.
Bidang Agama dan Kebudayaan
Kebudayaan
Turki Utsmani merupakan perpaduan antara kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab,
dari berbagai kebudayaan tersebut mereka banyak menerima ajaran-ajaran tentang
etika, tata krama dalam kehidupan istana serta kehidupan agama.
d.
Bidang Seni dan Arsitektur
Pada
masa kerajaan ini terdapat bangunan-bangunan yang indah dan megah, sperti:
Masjid Jami’ Sultan Muhammad Al-Fatih, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi
Ayub Anshori.
4. Kemunduran
Setelah berkuasa yang relatif lama. Kenaikan Sultan Salim II
(1556-1574 M) merupakan permulaan keruntuhan Turki Utsmani dan berakhir zaman
keemasannya.
Kemunduran dan keruntuhanya dipengaruhi oleh dua bagian, faktor eksternal
dan internal, yaitu:
Faktor Internal:
a.
Luasnya wilayah kekuasaan dan semakin buruknya sistem pemerintahan.
b.
Heterogenitas penduduk dan agama
c.
Kehidupan Sultan dan pemerintah yang bermegahan
d.
Merosotnya perekonomian negara akibat peperanangan yang terus-nmenerus.
Faktor Eksternal:
a.
Timbulnya gerakan nasionalisme dari berbagai negara yang telah
dikuasai
b.
Terjadinya kemajuan teknologi barat terutama dididang persenjataan.
C. Kerajaan
Shafawi
1. Proses Berdirinya
Kerajaan safawi berasal dari satu
kelompok gerakan tarikat dikota Ardabil Azerbaijan. Tarikat ini diberi nama Safawiyah
sesuai dengan nama pendirinya Shafi Ad-Din Ishak Al-Ardabily (1252-1334M) Ia
adalah keutrunan Musa Al Kidzim Imam syiah keenam.
Tarekat yang dipimpin oleh Shafi Ad-Din
beralih dari gerakan murni menjadi gerakan politik yang berpengaruh di Persia,
Syiria dan Anatolia. Dan beliau menempatkan wakilnya di daerah-daerah dengan
nama khalifah.
Gerakan tersebut menjadi sebuah
pemerintahan yang dipimpin oleh Juned tahun (1447-1460M). Perluasan negaranya
dengan menambah kegiatan politik dengan mengatas namakan kegiatan keagamaan
yang beraliran Syiah.
2.
Perkembangan
Sejak Shafi Al-Addin (1301 M) mulai mendirikan tarekat Shafawiyah sampai pada Syah Ismail I (1501 M)
memproklamirkan mendirikan dan memimpin dinasti ini, telah bnyak pengalaman
keluarga Shafawi dalam perjuangan menegakkan cita-cita selama 2 abad, ada dua
tahap yang dilalui. Pertama sebagai
gerakan keagamaan (kultural) dan kedua
sebagai gerakan politik (struktural).
Dalam hal keagamaan Shafawi
mempunyai dua fase. Pertama,
bernuansa Sunni, pada masa pimpinan Shfiudin Ishak (1301-1344 M) dan anaknya
Shadruddin Musa (1334-1399 M). Kedua,
berubah menjadi Syiah pada masa pimpinan Khawaja Ali anak dari Shadruddin
(1399-1427 M).
Pada masa pimpinan Junaid bin Ali
(1447-1501 M) , gerakan Shafawi memasuki tahap kedua, yaitu sebagai gerakan politik (struktural), kemudian
melakukan perluasan wilayah tetapi ia terbunuh saat melakukan penyerangan di
Sirwan, dan kepemimpinannya digantikan oleh Haidar anaknya yang masih kecil. Ia
mulai memerintah tahun 1470 M. Meskipun Haidar belum mewujudkan cita-cita
Shafawi, namun ia sempat memberikan atribut kepada pendukungnya berupa surban
merah yang berumbai/ berjambul 12, yang melambangkan Syiah Imamiah Dua Belas
yang menjadi anutanya, dan Ia menikah dengan putri Uzun Hasan penguasa sebagian
besar di Persia dari suku Ak Koyunlu. Dari pernikahan ini ia memperoleh anak
yang bernama Ismai.
Setelah Haidar meninggal
terbunuh kemimpinanya kemudian
digantikan Ali. Ali ingin membalas atas kematian ayahnya dalam peperangan
antara Ali dengan Ak Koyunlu tetapi di menangkan oleh Ak Koyunlu, sehingga
Ibrohim dan Ismail saudaranya serta ibunya dipenjara setengah tahun di Fars.
Mereka di bebaskan oleh Rustam
tetapi selanjutnya Rustam setelah membebaskan Ali, Ia lalu membunuhnya tahun
1494M, kemudian kepemimpinan kerajaan dipegang oleh Ismail bermarkas di Gilan.
Ismail mempersiapkan diri dan tentaranya di Gilan, kemudian Ismail mulai
memperluas daerahnya. Pertama pasukannya Gizilbash Ak Koyunlu dan Tabzir dapat
direbutnya.
Dikota Tabzir memproklamasikan diri
sebagai khalifah (1501-1524 M). Dalam waktu sepuluh tahun ia dapat menguasai
Kaspia, Gunkand, Yazd,Bagdad,Persia sebelah barat Zirwan dan Kurasan.
Selanjutnya Ismail memerangi kerajaan Turki Usmani dibawah Sultan Salim.
Kemimpinanya kemudian dilanjutkan
oleh Sultan Abbas I tahun (1558-1628 M). Ia mengadakan perjanjian damai dengan
Turki Usmani dan membersihkan angkatannya dari pengaruh Qizil Bash. Sebagai
usaha untuk bangkit kembali.
Abbas ingin merebut kembali daerah
yang dikuasai oleh Turki Usmani di Tubzir, Zirwan dan Bagdad tahun 1602M..
Pasukan Abbas I merebut kepulauan Hurmuz dan mengubah pelabuhan Hurmus dengan
nama Bandar Abbas. Bandar Abbas ini menghubungkan Eropa dengan Timur atau
sebaliknya.
Pada masa khalifah Abbas I kerajaan
Safawi mencapai puncak kejayaan dan kemasyhuran. Secara politik ia mampu
mengatasi berbagai kemelut didalam negeri dan dapat merebut daerah-daerah yang dulu
dikuasai oleh kerajaan lain.
3. Kemajuanan
a. Bidang Politik
Terwujudnya integritas wilayah
negara yang luas yang dikawal oleh suatu
angkatan bersenjata tangguh dan diatur oleh pemerintahan yang kuat,
serta mampu memainkan ditingkat internasional.
b. Bidang Ekonomi
Dikuasanya
Bandar Husmuz yang berjasa mengembangkan usaha perdagangan antara Eropa dan Timur,
dan pertanian yang sangat maju
c. Bidang
Ilmu Pengetahuan
Pada masa kerajaan Shafawi filsafat
dan sains bangkit di dunia islam. Khususnya di kalangan orang-orang Persia yang
berminat tinggi pada kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Beberapa ilmuan yang hidup pada masa ini
antara lain: lahir Bahal Al Din Syaerozi dan Sadar Ad Din bin Syerozi seorang
fisafat.
d.
Bidang Fisik dalam Seni
Kota
Isfahan menjadi kata yang indah. Ibu kota tersebut berdiri bangunan-bangunan
seperti jembatan raksasa diatas Zenda Fud dan Istana Chihil Sutern dan
sebagainya.
e.
Bidang Keagamaan dan Perkembangan Islam
Kerajaan
Shafawi giat menyebarkan aliran Syiah. Sehingga kerajaan ini adalah dasar dari aliran
Syiah Republik Islam Iran sampai sekarang ini.
3. Kemunduran
Sepeninggal Abbas I Dinasti Shafawi dipimpin oleh sultan-sultan
yang tidak mampu mempertahankan kemajuan pemerintahannya. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain:
a. Ketegangan dan konflik dengan pemerintahan Turki Usmani.
b. Keadaan para sultan yang lemah dan tidak efektif dalam memimpin.
c. Melemahnya semangat pasukan
budak-budak yang pernah direkrut oleh
Sultan Abbas I
d. Kemrosotan moral dalam lingkungan istana/kerajaan.
Demikian dinamika
yang terjadi pada kerajaan Shafawi yang hingga pada akhirnya terjadilah pemberontakan yang
dilakukan oleh Sunni Afghanistan dan mengakibatkan Kerajaan Shafawi jatuh
ditangan penguasa Afghanistan yang dipimpin oleh Mir Mahmud (1772 M). (Moh
Nurhakim. Sejarah dan Peradaban Islam.2003. hal: 144)
D. Kesultanan
Delhi
1.
Proses Berdirinya
Jatuhnya
Ghaznawiyah oleh salah satu kelompok penguasa pusat Abbasiyah, Saljuk,
memberikan kesempatan pada salah seorang
Jendral Ghaznawi untuk tampil menyelamatkan wilayah-wilayah yang telah
diwariskan kepadanya. Dia adalah Ghiyatsudin Muhammad dan Muizuddin Muhammad
(dua bersaudara). Pada tahun 1192 M Muizuddin menggunakan budak-budak dari
daerah Ghuri untuk melebarkan pengaruhnya dan memasuk kota-kota Delhi dan
Ajmar, dan sebab itulah ia dikenal sebagai panglima para Budak (Muhammad
Ghuri).
Penaklukan-penaklukan
yang dilakukan Muhammad Ghuri ke daeraha-daerah Utara, tidak seperti tuanya,
Muhammad Ghazna. Ia menempatkan militer di sana (Delhi) sebagai bangunan
politik. Periode pemerintahan ini, tujuh panglima budak (sultan-sultan
lokal) memimpin daerah-daerah
kekuasaanya silih berganti, bahkan tidak jarang untuk bertikai. Diantara sultan-sultan
itu terdapat Alaudin Khalji (1296-1316 M), yang mengontrol secara luas
daerah-daerah pusat dan Selatan India, Muhammad bin Tughluq (1325-1351 M)
melanjutkan penaklukan ke daerah-daerah bagian pedalaman di Selatan India
bergerak terus ke Devagilir.
2. Kemajuan
a.
Bidang Politik dan Ilmu Pengetahuan
Kesuksesan diantara sultan-sultan budak dalam
memerintah di sekitar India, bukan hanya menghasilkan kontrol politik, tetapi
juga sangat mewarnai dalam proses islamisasi. Salah satu cara yang dilakukan
para penguasa untuk mengenalkan islam pada mereka adalah menterjemahakan
teks-teks ke-islaman dengan jumlah kurang lebih 1500 buah dari bahasa Arab dan
Persia ke dalam berbagai bahasa lokal
India.
b.
Bidang Sosial dan Kemiliteran
Dalam hal
tradisi militer, mereka membawa dasar-dasar karakter turki yaitu selalu
mempertahankan kekuasaan (jabatan)
yang mereka miliki dari serangan
non Turki, baik penetap atau yang migrasi ke India, atau disebut juga gerakan “
Islam Politik Turki”. Sedangakn aspek administrasi politik dan bahasa
komunikasi pemerintahan bahasa Persia, dan menjadikanya sebagai bahasa resmi di
seluruh wilayah yang berada di bawah pemerintahan mereka.
1. Kemunduran
Setelah periode Khalji dan Tughluq, kemudian
dilanjutkan oleh keluarga Sayyid (1414-1451 M ) dan keluarga Lodi (1451-1512 M)
kondisi kekuasaan islam di India mengalami kemunduran dan menunjukan hal-hal
yang sangat rumit, sekalipun sebelumnya memang rumit yakni bangkitnya pikiran
lama yang percaya bahwa setiap kerajaan y ang mereka adalah Khalifah di
tengah-tengah lingkungannya sendiri.
Bahkan Ibrahim Lodi (1517-1526 M) dari keluarga besar Lodi, pewaris kesultanan
budak (Delhi) yang terakhir mengalami berbagai kesulitan menegakkan kembali
kewibawaan politiknya.
Atas dasar itu, Alam Khan dari keluarga Lodi yang
lain mencoba menggulingkan dengan meminta bantuan Zahiruddin Babur (1482-1530
M) salah seorang cucu Timur Lenk dan penguasa Ferghana. Pemerintahan itu
langsung diterima dan bersama pasukanya menyerang Delhi. Pada tanggal 21 April
1526 m terjadilah pertempuran yang sangat dahsyat di Panipat. Ibrahim Lodi
beserta ribuan pasukanya terbunuh, dan Zahruddin Babur langsung mengikrarkan
kemenangannya dan kemudian menegakkan dan kemudian menegakkan pemerintahannya.
Dengan demikian, berdirilah kerajaan Mughal di India dan mengakhiri kesultanan
Delhi.
E. Kerajaan Mughol
1. Proses Berdirinya
Kerajan Mughol
didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M) Cucu dari Timur Lenk dari ayah
bernama Umar Mirza yang menguasai daerah Fargana. Ia sejak kecil ingin
menguasai samarkan kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Zahiruddin Babur
dapat menguasai Samarkand dengan bantuan Sultan Salim I dari kerajaan turki
Usmani tahun 1494M. Dan pada tahun 1905M Kabul ibu kota Afganistan
didudukinya.. Ia selanjutnya berhasil menguasai Punjab dan pada tahun 1526 M
Delhi dapat di rebut oleh Zahiruddin Babur dan meproklamasikan berdirinya
Mughol di India 1526M. Zahiruddin Babur meninggal dunia tahun (1540M) dan digantikan oleh Humayun
anaknya (1530-1539 M). pada masanya terdapat pemberontakan di Gujarat yaitu
Bahadur syah penguasa di Gujarat dan memisahkan diri dari Delhi, dalam
peperangannya Hamayun dapat mengalahkannya. Pada tahun 1556 M Ia meniggal dunia
dan digantikan oleh anaknya Jalaludin Muhammad Akbar.
Pada masa
pemerintahannya Sultan Akbar terus melebarkan sayapnya. Ia berhasil menguasai
Cundar, Ghow, Citor, Kalinjo, Gujarat, Surat Bihar,Kasmir, Orisa,
Dekan,Nurhala,Ahmadnagor,Bengali, Dan Asirgah. Daerah yang luas itu diperintah
dengan cara diktator dan semua pejabat dilatih secara kemiliteran.
Sultan Akbar
menjadi sultan India yang makmur dan terkenal pada msa itu serta disegani oleh
kerajaan-kerajaan lain. Setelah banyak sekali usaha-usaha yang dilakukannya
akhirnya Ia meniggal dunia pada tahun 1605 M karena menderita sakit yang cukup
parah. Kemudian pemerintahannya dilanjutkan oleh anaknya Jahangir
Periode
pemerintahan Jahangir (1605-1627 M). adalah masa-masa stabil karena Ia
memerintah didasarkan pada pandangan pragmatis dalam melihat fungsi
kepemimpinan, menurutnya kedaulatan raja adalah pemberian dari Tuhan. Dan Ia
adalah orang yang alim dan ahli hukum. Setelah memerintah dengan penuh
ketenangan dan kestabilan akhirnya Ia pun meninggal dunia dan pemerintahannya
digantikan oleh Syeh Jehan
Masa
pemerintahan Syeh jehan ( 1628-1658
M).kondisi negara benar-benar sangat stabil dan mengalami pncak keemasan dan
kejayaanya yang luar biasa, karena pada periode ini dikembangkan kembali
penaklukan wilayah sampai melampaui batas India, seperti Kandahar, Balkh,
Badakhsan, Samarkand. Selain itu dalam bidang kebudayaan dibangunnya Taj Mahal
sebagai bangunan yang sangat indah yang
dibangun oleh Syeh Jehan untuk menegenang Istri yang sangat dicintainya.
Ia mempunyai
dua anak yang bernama Darsyikuh dan Aungrazeb. Darsyikuh dibunuh oleh Aungrazeb
dan ayahnya atau Syeh Jehan dipenjarkan, sehingga pemerintahannya digantikan
oleh Aurangzeb.
Masa
pemerintahan Aurangzeb (1658-1707 M), banyak mengalami kemajuan diberbagai
bidang seperti pendahulunya tetapi dalam bidang perluasan wilayah Ia merupakan
yang terbanyak dan luar biasa dalam penaklukan negara-nagara lain, selain itu
dalam perpolitikanya ia menerapkan hukum-hukum islam dan Syariat-syariat islam
2.
Kemajuan
a.
Bidang Ekonomi
Hasil
pertambangan dan perdagangan yang sangat maju, begitu juga dengan hasil
pertanian yang di ekspor sampai ke daerah-daerah Eropa.
b.
Bidang Kebudayaan dan Arsetektur
Semua
kemajun kerajaan Mughol dalam bidang kebudayaan dan arsitektur sangat dikenal
dalam dunia islam kerana bangunan seninya yang sangat indah, seperti: Taj
Mahal. Istana Fatur, Masjid Raya Delhi, dan Istana Lahore.
3. Kemunduran
Sepeninggal Aurangzeb, Kesultanan Mughol diperintah oleh
generasi-generasi yang lemah tidak mampu
mengendalikan kekuasaannya yang sangat luas, sehingga mengalami kemunduran dan
kehancuran. Selain itu karena dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
a.
Terjadinya stagnasi dalam membina kekuatan sehingga kehadiran
Inggris tidak terkontrol.
b.
Kemerosotan moral di kalangan istana sehingga menimbulkan berbagai
kecemburuan di kalanangan para politisi dan rakyat bawahan.
c.
Ide-ide Aurangzeb menjadi bumerang bagi sultan-sultan lemah, yakni
menimbulkan kembali fanatisme non muslim, terutama hindu.
d.
Semua sultan sepeninggal Aurangzeb mengalami krisis kepemimpinan.
PENUTUP
Kesimlan
Dinasti-dinasti atau
kerajaan yang lahir pada abab pertengahan adalah kerajaan yang sangat besar
pengaruhnya terhadap peradaban dan perkembangan dunia islam , karena kemajuan
pada masa ini terwujud setelah Dunia Islam mengalami kemunduran, tetapi dengan
lahirnya berbagai dinasti dan kerajan ini mampu mengubah sejarah peradaban
islam yang luar biasa dalam brbagai
bidang terutama dalam bidang kebudayaan dan seni arsitektur dengan bangunannya
yang sangat indah yang bisa kita lihat dan kita nikmati sampai sekarang ini.
Dari berbagai pengetahuan dan
pemahaman tentang kemajuan dan lahirnya kerajaan besar dunia islam di abad
pertengahan tersebut, maka sudah
semestinya umat islam menjadikan hal
tersebut sebagai motivator bagi diri mereka, karena sebagaimana kita ketahui
bahwa dalam mendirikan dan mempertahankan serta membuat kemajuan di berbagai
bidang dalam sebuah kerajaan memerlukan perjuangan yang sangat luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA
Badri, Yatim. Sejarah Peradaban Islam ( Dirosah Islamiyah II). 2000.
Jakarta: PT Raja Grafika Persada.
Hasan, Ibrahim. Sejarah dan Kudayaan Islam. 1968.
Yogyakarta: Kota Kembang.
Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam. 1980. Bandung:
Pustaka.
Nurhakim,
Moh. Sejarah dan Peradaban Islam.
2003. Malang: UMM Pres
Tohirin, Ajib. Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam. 2004. Jakarta: PT Raja Grafika Persada.
[1] Yeniseri artinya organisasi
militer baru, yakni jajaran elit militer Turki yang mayoritas anggotanya
terdiri dari kelompok muda Sufi dan para pemuda Kristen yang telah memeluk
islam.
Komentar
Posting Komentar