Langsung ke konten utama

Refleksi Diri Marhaban ya Ramadhan

Refleksi Menjelang Ramadhan        
MANAJEMEN  KEBENARAN
......
Menjadi Benar itu penting, namun Merasa Benar itu tidak baik.
Kearifan akan membuat seorang menjadi  Benar, bukan Merasa Benar.
Perbedaan Orang Benar dan Orang Yg Merasa Benar :
1🔅Orang Benar, tidak akan berpikiran bahwa ia adlh yg paling benar.
2🔸Sebaliknya orang yg merasa benar, di dalam pikirannya hanya dirinyalah yg paling benar.
3🔸Orang Benar, bisa menyadari kesalahannya.
4🔸Sedangkan Orang Yg Merasa Benar, merasa tidak perlu untuk Mengaku Salah.
5🔸Orang Benar, setiap saat akan introspeksi diri dan bersikap Rendah Hati.
6🔸Tetapi Orang Yg Merasa Benar, merasa tidak perlu introspeksi. Karena merasa paling benar, mereka cenderung Tinggi Hati.
7🔸Orang Benar memiliki Kelembutan Hati. Ia dapat menerima masukan dan kritikan dari siapa saja, sekalipun itu dari anak kecil.
8🔸Orang Yg Merasa Benar, Hatinya Keras. Ia sulit untuk menerima nasihat dan masukan apalagi kritikan.
9🔸Orang Benar akan selalu Menjaga Perkataan dan Perilakunya, serta berucap Penuh Kehati-hatian.
10🔸Orang Yg Merasa Benar : berpikir, berkata, dan berbuat sekehendak hatinya, tanpa pertimbangan/pedulikan perasaan orang lain.
11🔸Pada akhirnya, orang Benar akan dihormati, dicintai dan disegani oleh hampir semua orang.
12🔸Sedangkan orang yg Merasa Benar Sendiri hanya akan disanjung oleh mereka yg berpikiran sempit, dan yg sepemikiran dgnnya, atau mereka yg hanya 'sekedar ingin memanfaatkan' dirinya.
13🔸Mari terus memperbaiki diri untuk bisa Menjadi Benar, agar tidak selalu Merasa Benar.
14🔸Bila kita sudah termasuk tipe Orang Benar, tetaplah dalam Kebenaran dan selalu Rendah Hati, jgn sekali2 menyombongkn diri yg hanya titipn sesaat dr Allah.....
Semoga note ini menginspirasi kita n kluarga kita serta Tim work kita.. Aamiin....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kartun KIsah kebaikan dan keberanian Ali Bin Abu Thalib

Definisi Pendidikan Islam Pengertian tentang pendidikan, bila dikaitkan dengan Islam, maka menjadi “Pendidikan Islam”. Nama baru ini tentunya memiliki pengertian tersendiri dari pengertian-pengertian di atas, walau dalam kenyataanya masih dapat ditarik benang merah diantara beberapa pengertian tersebut. Beberpa pengertian tentang pendidikan Islam adalah sebagai berikut: M. Yusuf Al-Qardhawi memberikan pengertian bahwa: “pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya; akal dan hatinya; rohani dan jasmaninya; akhlak dan ketrampilanya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam keadaan damai maupun perang dan menyiapkanya untuk masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatanya, manis dan pahitnya”. Hasan Langgulung merumuskan pendidikan islam sebagai suatu “proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhir