PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN
BAB I
PENDAAHULUAN
Ilmu
pengetahuan adalah suatu uraian yang sistematis dan metodis tentang suatu hal
atau masalah.Setelah melihat pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa syarat
ilmu pengetahuan sebagai berikut:
·
Ilmu pengetahuan
harus ada obyeknya Adapun
obyek ilmu pengetahuan adalah obyek material dan formal. Obyek matrial adalah
bahan yang menjadi sasaran suatu ilmu pengetahuan sedangkan obyek formal adalah
sudut pembahasan suatu ilmu pengetahuan, misal: ilmu jiwa dan ilmu manusia yang
kwdua macam ilmu pengetahuan itu mempunyai obek material sama (manusia), akan
tetapi obyek formalnya berbeda. Oleh karena itu obyek material ilmu pengetahuan
dapat sama sedang obyek formalnya berbeda.
·
Ilmu pengetahuan
harus metodis : ilmu pengetahuan dalam mengdakan pembahasan serta penyelidikan
untuk suatu ilnmi pengrtahuan harus menggunakan metode yang ilmiah.
·
Ilmu pengetahuan
harus sistematis.
·
Harus mempunyai
dinamika : ilmi pengetajhuan harus tumbuh dan berkembang untuk mepunyai
kesempuranaan.
·
Harus praktis : ilmi
pengetahuan harus berguna dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
·
Harus diabadikan untuk kesejahteraan manusia.
Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain. Ilmu
pendidiakan ialah suatu llmu pengetahuan yang membahas masalah yamg behubungan
dengan pendidikan,syarat ilmu pendidikan adalah bersifat teoritis,praktis,dan
normatif.
1.1
Syarat Ilmu
Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah uraian yang
sistematis, metodis tentang suatu masalah.
1.2
Ilmu Pengetahuan
Suatu Ilmu
Karena ilmu pendidikan
mempunyai obyek, metode dan sistematis.
1.3
Kedudukan Ilmu
Pendidikan
Kedudukannya di tengah-tengah ilmu
pengetahuan yang lain.
1.4
Sifat Ilmu
Pendidikan
Sifat ilmu pendidikan adalah praktis,
teoritis dan normatif.
1.5
Obyek Ilmu
Pendidikan
Obyek ilmu pendidikan adalah anak
didik, pendidik, materi, metode, evaluasi, alat pendidikan, lingkungan dan
dasar pendidikan.
1.6
Ilmu bantu ilmu
pendidikan
Ilmu bantu ilmu pendidikan adalah ilmu
biologi, ilmu jiwa dan ilmu-ilmu sosial.
A. Syarat – Syarat Ilmu Pengetahuan
Suatu
ilmu pengetahuan harus mamanuhi tiga persyaratan pokok dan beberapa
persysaratan tambahan. Diantaranya:
Ø Persyaratan tambahan
§ Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai dinamika
§ Suatu ilmu pengetahuan harus praktis
§ Suatu ilmu pengetahuan harus diabdikan untu
kesejahteraan umat manusia
B. Ilmu Pendidikan Sebagia Ilmu
Setelah kita tahu apa yang menjadi persyaratan suatu ilmu
pengetahuan . tentunya kita mengetahui bahwa ilmu pendidikan telah memenuhi
persyaratan – persyaratan tersebut.
Ilmu pendidikan mempunyai obyek , metode, dan systematika . tidak
hanya itu ilmu pendidikan juga telah memenuhi persyaratan tambahan lainnya.
Misal, praktis , dinamika dan tentunya diabdikan untuk kesejahteraan umat
manusia.
C. Kedudukan Ilmu Pendidikan
Guna
mempermudah untuk mengetahui kedudukan ilmu pendidikan, coba kita perhatikan
bagan berikut.
q
Ilmu pengetahuan
Ø Matematika -
Ilmu Berhitung
-
Ilmu Aljabar
-
Ilmu Ukur
-
Ilmu Mekanik
Ø Fisika -
ilmu Alam
-
ilmu Kimia
-
Geologi
-
Mineralogi
Ø Biologi -
Botani
-
Zoologi
-
Antropologi
-
Etnologi
Ø Social sciences - Ilmu
Jiwa
-
Ilmu Logika
-
Ilmu Ethika
-
Ilmu Hukum
-
Ilmu Ekonomi
-
Ilmu Pendidikan
-
Sosiologi
Ø Metafisika -
Ontologi
-
Antropologi Filsafat
-
Cosmologi
-
Theodicee
Dari bagan diatas maka
kita ketahui bahwa kedudukan ilmu pendidikan terletak di tengah – tengah ilmu –
ilmu yang lain.
D. Sifat – Sifat Ilmu Pendidikan
Ilmu
pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah – masalah yang
berhubungan dengan pendidikan. Sebagai mana setiap ilmu mempunyai siafatnya
masing – masing begitu juga dengan ilmu pendidikan.
Sifat ilmu pendidikan diantaranya : - Teoritis
-
Praktis
-
Normatif
E. Obyek – Obyek Ilmu Pendidikan
Adapun obyek dari ilmu pendidikan yaitu :
Ø
Anak Didik
Ø
Pendidik
Ø
Materi Pendidikan
Ø
Metodologi
Pengajaran
Ø
Evaluasi Pengajaran
Ø
Alat – Alat
Pendidikan
Ø
Milieu Atau
Lingkungan Sekitar
Ø
Dasar Dan Tujuan
Pendidikan
F. Ilmu – Ilmu Bantu Ilmu Pendidikan
Ilmu bantu yang diperlukan dalam ilmu pendidikan antara lain :
Ø Ilmu – Ilmu Biologi, misal; Embriologi,
Anatomi, Fisiologi dan lain sebagainya.
Ø Ilmu jiwa, misal; Ilmu Jiwa Umum, Ilmu Jiwa
Perkembangan, Ilmu Jiwa Social.
Ø Ilmu – Ilmu Social, misal; Social, Ekonomi,
Hukum, dan lain sebagainya.
BAB II
PENDIDIKAN
Adapun unsur-unsur
pendidikan adalah:
1.Anak
didik : pihak yang menjadi obyek
utama pendidikan
2.
Pendidik :
pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidikan
3. Materi : bahan atau pengalaman belajar yang
disusun menjadi kurikulum
4. Alat
pendidikan : tindakan yang menjdi
kelamgsungan mendidik
5.
Lingkumgan : keadaan yang berbengaruh
terhadap hasil pendidikan
6.Dasar
dan landasan pendidikan : landasan yang
menjadi fundamental dari segala kegiatn pendidikan.
Pendidikan adalah
suatu usaha sadar yang teratur dan tematis,yang dilakukan seseorang untuk
mempengaruhi agar anak mempunyai siafat dan tabiat yang sesuai dengan tujan
pendidikan .Yang menjadi eksistensi mendidik terletak pada tujuan mendidik,
sedang mengajar eksistensinya terletak pada materinya.Oleh karena itu daapat
disimpulkan mendidik lebih luas dari pda mengajar,dan mengajar merupakan sarana
dalam mendidik.
Adapun faktor-faktoryang membatasi kemampuan pendidikan :
Ø Faktor anak didik:di dalam anak didik terdpt
potensi-potensi yang butuh pendidikan dari luar
Ø Faktor pendidik:guru mempunyai metode
penyampian yang berbeda dan beragam.
Ø Faktor lingkumgan:limgkungan sangat
berpengaruh baik positif maupun negatif.
Lama pendidikan tidak akhirnya.Menurut Lengeverd bahwa di
saat ketika anak itu telah sadar atau mengenal kewibawaan(gezaag).Adapun
ciri-cirinya:adanya kestabilan,sifat tanggung jawab dan sifat berdiri sendiri.
Menurut sarjanawan pendidikan dari Barat lma pendidikan
jika anak telah berumur 20 atau 21 tahun sedang menurut bangsa Timur,bahwa
prndidikan tidak hanya di mulai sejak prenatal melainkan di mulai sejak anak
diciptakan(konsepsi).
Dasardan
tujuan merupakan salah masalah ynng sangat fundamental dalam pelaksanaan
pendidikan.Oleh karen itu dasar akan mennetukn corak dan isi dari pensdidikn
akan menuju arah mana anak dibawa
2.1 Apakah Pendidikan itu?
Pendidikan adalah bantuan yang
diberikan dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya
untuk mencapai tingkat dewasa.
2.2 Mendidik dan Mengajar
Mendidik lebih luas
dari pada mengajar, mengajar hanyalah merupakan alat atau sarana di dalam
mendidik. Sedangkan mendidik harus mempunyai tujuan nilai-nilai yang tinggi.
2.3 Batas-batas Kemampuan Penduduk
Adapun faktor-faktor yang membatasi
kemampaun pendidikan adalah :
1)
Faktor yang terletak pada anak didik
2) Faktor yang terletak pada si pendidik
3)
Faktor yang ada pada lingkungan.
2.4 Lama Pendidikan dan Kedewasaan
Menr langeveld, batas bawah dari
pendidikan itu ada saat dimana anak telah mengenal kewibawaan.
2.5 Macam-macam Pendidikan
1)
Membedakan menurut filsafat atau pandangan hidup
2) Membedakan menurut aspek-aspek pendidikan
3) Membedakan menurut tingkatnya
4) Membedakan menurut umumnya
5) Membedakan menurut tempat
pendidikannya
6) Membedakan menurut isi pendidikan
7) Membedakan menurut sifat anak didik
8) Membedakan menurut sifat pelaksanaan
A. Apakah Pendidikan Itu ?
Mengenai pertanyaan
apa pendidikan itu dapat kita jawab. Bahwasannya dalam buku ini dikemukakan dua
pengertian secara umum, berikut pengertian tersebut:
Definisi I : Pendidikan ialah suatu usaha yang sadar
yang teratur dan sitematis, yang dilakukan oleh orang – orang yang diserahi
tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat yang
sesuai dengan cita – cita pendidikan.
Definisi II : bantuan yang
diberikan secara sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun rohani.
B. Mendidik Dan Mengajar
Secara teoritis pengertian mendidik dan mengajar tidaklah sama. Mengajar
berarti menyerahkan atau manyampaikan ilmu pengaetahuan atau keterampilandan
lain sebagainya kepada orang lain, dengan menggunakan cara – cara tertentu
sehingga ilmu – ilmu tersebut bisa menjadi milik orang lain.
Lain
halnya mendidik, bahwa mendidik tidak hanya cukup dengan hany memberikan ilmu
pengetahuan ataupun keterampilan, melainkan juga harus ditanamkan pada anak
didik nilai – nilai dan norma – norma susila yang tinggi dan luhur.
Dari
pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa mendidik lebih luas dari pada
mengajar. Mengajar hanyalah alat atau sarana dalam mendidik .dan mendidik harus
mempunyai tujuan dan nilai – nilai yang tinggi.
C. Batas – Batas Kemampuan Pendidikan
Adapun factor – factor yang membatasi kemampuan pendidikan ialah :
Ø Faktor anak didik, Anak didik adalah pihak yang dibantu. Pada dasarnya dalam diri anak
tersebut sudah terdapat potensi – potensi yang kemungkinan dapat dikembangkan
yang mana dalam pengembangannya membutuhkan bantuan pihak lain.
Ø Factor si pendidik, Pendidik adalah pihak yang memberi bantuan kepada anak didik . dalam hal
ini pendidik memberi bantuan guna mengemabangkan potensi – potensi yang ada
dalm diri anak didik.para pendidik tentunya mempunyai cara – cara tersendiri
guna memberikan bantuan anak dan cara tersebut belum tentu sesuai dengan anak,
inilah yang menjadi penentu pada akhirnya dalam keberhasilan pendidikan.
Ø Factor lingkungan, Lingkungan disini dapat berupa benda – benda, orang –orang , dan lain
sebagainya yang ada di sekitar anak didik. Suatu hal disekitar anak dapat memberi pengaruh langsung terhadap
pembentukan dan perkembangan anak.
D. Lama Pendidikan Dan Kedewasaan
Yang dimaksud lama
pendidikan disini adalah hal yang menyangkut kapan pendidikan itu dimulai
(batas bawah) dan kapan pendidikan itu berakhir (batas atas). Menurut langeveld
batas bawah dari pendidikan itu ialah saat dimana anak mulai mengakui dan
menerima pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain.
Sedangkan batas atas dari
pendidikan adalah apabila anak telah mencapai tinggkat dewasa dalam arti
rohaniah. Adapun ciri – cirinya yaitu : adanya sifat kestabilan (kemantapan),
adanya sifat tanggung jawab, adanya sifat kemandirian.
E. Macam – Macam Pendidikan
Ditinjau dari segi pelaksanaan pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut:
Ø Pendidikan menurut filsafat atau pandangan
hidup
§ Pendidikan Nasionalis
§ Pendidikan Kolonialis
§ Pendidikan Komunis
§ Pendidikan Liberalis
§ Pendidikan Islam
§ Dan lain sebagainya
Ø Menurut segi – segi atau aspek – aspek
pendidikan.
§ Pendidikan Akhlak atau Budi Pekerti
§ Pendidikan Kecerdasan
§ Pendidikan Keindahan
§ Pendidikan Kewarga Negaraan
§ Pendidikan Jasmani
§ Dan sebagainya
Ø Menurut tingkatan – tingkatannya
§ Pendidikan Pra Sekolah
§ Pendidikan Dasar
§ Pendidikan Menengah
§ Pendidikan Tinggi
Ø Pebedaaan menurut umur
§ Pendidikan Prenatal
§ Pendidikan Bayi
§ Pendidikan Anak
§ Pendidikan Pemudah
§ Pendidikan Orang Dewasa
Ø Pembedaan menurut tempat pendidikan
§ Pendidikan Di Rumah
§ Pendidikan Di Sekolah
§ Pendidikan Masyarakat
Ø Menurut isi pendidikan
§ Pendidikan Umum
§ Pendidikan Kejuruan
Ø Menurut segi pelaksanaan
§ Pendidikan Formal
§ Pendidikan Non Formal
§ Pendidikan Informal
Ø Menurut sifat atau keadaaan anak didik
§ Pendidikan Biasa
§ Pendidikan Luar Biasa
BAB III
DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN
Hubungan kurikulum dengan falsafah dapat digambarkan sebagai berikut:
Menurut
M.J.Langeveld bahwa pandangan pendidikan yang cocok untuk pendidikan adalah
mengakui manusia sebagai makhluk sosial,individual dan dwi tunggal.dapun tujuan
pendidikan adalah:
q
Tujuan
umum:membentuk Insan Kamil
q
Tujuan
khusus:tujuamn dalam rangka mencapai tujuan umum
q
Tujuan tak
lengkap:tujuan dari masing-masing aspek pendidikan sendiri
q
Tujuan
insidental:tujuan seketika karena timbul secara kebetulan
q Tujuan sementara:tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan
q Tujuan perantara(intermediasi):alat untuk
mencapai tujuan yang lain
3.1 Filsafat sebagai Dasar dan Tujuan Pendidikan
Karena
setiap negara membentuk dasar an tujuan pendidikan di negaranya.
3.2 Hubungan Kurikulum dan Dasar dan Tujuan Pendidikan.
Hubungannya sangat erat, dan dapat digambarkan sebagai berikut:
3.3 Azazi manusia dalam Pendidikan
Manusia mempunyai hakekat sebagai
manusia dwitunggal, individu dan soial serta manusia susila.
3.4 Aspek-aspek Pendidikan
Aspek pendidikan diantaranya :
pendidikan akhlak, kecerdasan, sosial, kewarganegaraan, keindahan, kesenian,
agama dan kesejahteraan keluarga.
3.5 Macam-macam Tujuan Pendidikan
Tujuan
dalam pendidikan adalah : tujuan umum, khusus, tak lengkap, insidental,
sementara, perantara.
A. Filsafat Negara Sebagai Dasar Dan Tujuan
Pendidikan
Mengingat sangat urgentna masalah pendidikan
bagi bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani
secara langsung masalah – masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Terutama
yang menyangkut masalah kebijakan atau policy. Dalam hal ini masing – masing
negara mempunyai kebijakan sendiri – sendiri yang sesuai dengan keadaan.
B. Hubungan Kurikulum Dengan Dasar Dan Tujuan
Pedidikan
Kurikulum adalah sebagai alat pembenmtukan. Alat pembentuk merid. Kita tahu
dasar pendidikan akan menentukan corak dan isi pendidikan . dan isi pendidikan
itu tidak lain adalah kurikulum. Denagn demikian maka dasar pendidikan
menentukan corak dan isi kurikulum.
Disamping
itu, kurikulum sebagai alat pembentuk haruslah disesuaikan dengantujuan
pendidikan.
C. Azasi Manusia Dalam Pendidikan
Manusia pada hakekatnya mempunyai beberapa
macam azasi, antara lain:
Ø Bahwasanya manusia itu adalah makhluk dwi tunggal, manusia terdiri
atas unsur rohaniah dan unsur jasmaniah. Unsur halus dan unsur kasar. Badan
halus dan badan wadag. Unsur jiwa dan unsur raga.
Ø Bahwasannya manusia mempunya dua macam sifat azasi ; sebagai
makhluk indifidual dan sebagai makhluk social.
Ø Manusia sebagai makhluk susila ; makhluk bertuhan , makhluk
bertaqwa.
D. Aspek – Asapek Pendidikan
Ø Pendidikan budi pekerti atau pendidikan akhlak.
Pendidikan akhlak adalah dasar dan fundament bagi semua pendidikan yang lain .
karena pendidikan menyangkut pendidikan moral.
Ø Pendidikan kecerdasan. Pendidikan kecerdasan adalah merupakan
tugas pokok dari sekolah disamping tugas – tugas yang lain. Tujuan pendidikan
kecerdasan ini adalah mendidik anak agar mampu berfikir secara kritis, logis,
kreatif, dan berfikir secara reflektif.
Ø Pendidikan social atau kemasyarakatan. Pendidikan ini
berhubungan dengan pergaulan anak didik dan proses adaptasi lingkungan.
Pendidikan social bertujuan untuk mendidik anak agar dapat menyesuaikan diri
dalam kehidupan bersama dan dapat ambil bagian atau berpartisipasi secara aktif
didalmnya.
Ø Pendidikan kewarga negaraan . manusia selain hidup berkelompok kecil yaitu
keluarga juga manusia terkelompok dalam kelompok besar yaitu negara. Oleh
karena itu pendidikan dirasa penting untuk diberikan guna memberi wawasan pada
anak didik agar kelak menajadi warga yang baik dan berguna.
Ø Pendidikan keindahan atau estetika. Pada dasarnya
pendidikan estetika bukanlah aspek yang begitu penting namun sesuatu tentang
keindahan itu ada dalam setiap aspek kehidupan kita. Oleh karena itu tak salah
tentunya kalau hal ini juga dipelajari. Pendidikan ini bertujuan agar semua
anak mempunyai rasa keharuan terhadap keindahan.
Ø Pendidikan jasmani . pendidikan ini tidak hannya utnuk
membentuk tubuh yang atletis , melainkan juga bertujuan untuk membentuk watak.
Ø Pendidikan Agama.
Agama tidak lain adalah sumber moral. Oleh karena itu tujuan pendidikan
agama tidak lain adalah menuntun anak untuk menjadi anal yang bermoral, manusia
yang berbudi luhur, manusia yang bertaqwa kepada tuhan, manusia yang meyakini
dan mengamalkan ajaran – ajaran agama.
Ø Pendidikan kesejahteraan keluarga, tujuan pendidikan
ini secara luas adalah untuk meningkatkan taraf kehidupan dan penghidupan
keluarga, untuk terwujudnya keluarga yang sejahtera menuju kepada terwujudnya
masyarakat yang sejahtera.
E. Macam – Macam Tujuan Pendidikan
Ø
Tujuan umum. Menurut
kohnstamm dan gunning, tujuan umum pendidikan adalah untuk membentuk insan
kamil atau manusia sempurna. Sedangkan menurut kihajar dwantara, tujuan akhir
pendidikan ialah agar anak sebagai manusia (individu) dan sebagai anggota
masyarakat (manusia sosial) , dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi – tingginya.
Ø
Tujuan khusus.
Adalah tujuan – tujuan pendidikan yang telah disesuaikan dengan keadaan
tertentu, dalam rangka untuk mencapai yujuan umum pendidikan.
Ø
Tujuan tak lengkap.
Adalah tujuan dari masing – masing aspek pendidikan.
Ø
Tujuan insidental
adalah tujuan yang timbul secara kebetulan. Secara mendadak, misal tujuan untuk
mengadakan hiburan atau variasi dalam kehidupan sekolah.
Ø
Tujuan sementara
adalah tujuan – tujuan yang ingin kita capai dalam fase – fase tertentu dari
pendidikan.
Ø
Tujuan perantara adalah merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan –
tujuan lain. Misal mempelajari bahasa guna mempelajari literatur – literatur
asing.
F. Dasar Dan Tujuan Pendidikan Pendidikan Di Indonesia
Dasar dan
tujuan pendidikan di indonesia dari masa kemasa selalu mengalami perbaikan – perbaikan yang diharapkan agar
dapat membenahi sitem pendidikan di indonesia. Berikut kami cantumkan bagan
perkembangan kebijakan pemerintah tentang pendidikan :
BAGAN
SEJARAH PERKEMBANGAN KEBIJAKSANAAN
PENDIDIKAN DISEKOLAH
Undang
– Undang Pend. y . a . d
Tap
. MPRS no. XXVII Th 1966
Pen.
Pres. No. 19 Th 1965
Tap MPRS no. 11 Th 1960
Dekrit
Presiden
5
Juli 1959
UU
no.12 Th 1954
UU
no. 4 Th 1950
UUD 45
BAB IV
PERKEMBANGAN ANAK
Anak
merupakan obyek utamadari pendidikan dan di dalam anak mempunyai pembawaan yang disebut Bakat. Adapun aliran
yang berpendapat bahwa pembwaan itu berperan pada perkembngan sebagai berikut:
1.Aliran
nativisme”perkembangan seorang anak ditentukan oleh pembawaannya”.
2.Aliran naturalisme (JJ Rousseu)”anak itu lahir dengan
sifat-sifatnya sesuai dengan alamnya sendiri”
3.Aliran
predestinasi/predeterminasi”perkembangan anak ditentukan oleh nasibnya”
Sedangkan aliran tentang lingkungan berperan pada perkembangan
adalah sebagai berikut:
a.
Teori
Tabularasa(John Lock)”anak dilahirkan dalam keadaan bersih,tidak ada pembwaan
apa-apa seperti sehelai kertas yang masih kosong”.
b.
Emanual Kant”manusi
tidak lain adalah hasil dari pendidikan ,oleh karena itu berarti bahwa
pendidikn sanggup membuat manusia yang bagaimana saja”.
Menurut
Wilhelm yang terkenal dengan teori konvergensimya ”perkembangan anak ityu tidak
hamya totyentuakn oleh pembawaannya sajdan juga tidak lingkungan saja.
Aspek
perkembangan anak sejak ia dibentuk hingga mencapai kedewasaan
diantaranya:perkembangan motorik, ingatan, pengamatan dan inovasi, perkembangan
berpikir dan kepribadian serta kedewasaan.
Dalam
suatu pendidikan terdapat siatu limgkungan yang biasa kita sebut Tri pusat
pendidikan,yaitu:
v Lingkungan kluarga:merupakan limgkumgan pendidikan yang pertama
karena dalam anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan.
v Limgkumgn sekolah :merupakan bagian darli pendidikn dalan keluarga
dan merupakan lanjutan pendidikan dalam keluarga serta merupkan jembatan bagi
anak yang menghubungkan kehiupan keluarga dan masyarakat.
v Lingkungan masyaraakt:apabila anak tidak di bawah pengawasan orang
tua dan anggota keluarga yamg serta tidak di bawah pengawasan guru dan petugs sekolah
yang lain.Lingkungn ini tidak berperan dalam mendidik hanya memberi pengaruh.
Selain
lingkungan di atas dapat dibedakan sebagai berikut:
1.
Lingkungan alam
:limgkungan ini bersifat klimatologis,geografis dan keadaan tanah
2.
Lingkungan
sosisal:lingkungan ini dibagi dua yaitu sosial keluarga dan masyarakat
4.1 Peran Pembawaan dalam Perkembangan
Terdapat
aliran-aliran yang berpendapat :
a.
Nativisme adalah perkembangan ini ditentukan oleh pembawaannya
b.
Naturalisme (J.J. Rousseaw) adalah
anak lahir m,embawa sifat-sifat sendiri.
c. Presditinasi/Predertiminasi adalah nasib
4.2 Peran Lingkungan Terhadap Lingkungan
a. Teori Tabularasa (John Lock) : anak dilahirkan dalam keadaan masih
bersih, tidak ada pembawaan apa-apa.
b. Emmanual Kant : Manusia tidak lain adalah hasil dari pendidikan
dengan demikian, bahwa pendidikan sanggup membuat manusia yang bagaimana saja
4.3 Teori Konvergensi :
Perkembangan anak tidak hanya
ditentukan oleh pembawaan saja dan tidak oleh lingkungan saja akan tetapi oleh
dua-duanya.
4.4 Beberapa aspek Perkembangan
Aspek perkembangan yaitu : perkembangan
motorik, pengamatan, berfikir, kepribadian dan kedewasaan.
A. Peran Pembawaaan Dalam Perkembangan
Pembawaan
atau bakat adalah merupakan potensi – potensi , atau kemungkinan – kemungkinan
yang memberikan kemungkinan kepada seseorang untuk berkembang menjadi sesuatu. Berkembang tidaknya potensi yang ada pada anak masih sangat tergantung pada
faktor – faktor pendidikan yang lain .
B. Peranan Lingkungan Dalam Pearkembangan
Lingkungan
dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak baik secara lanmg sung
maupun tak langsung. Baik secara disengaja maupun tidak disengaja .
C. Teori Konvergensi Dalam Perkembangan
Menurut
teori konvergensi bahwa perkembangan anak itu tidak hanya ditentukn oleh
perkembangan saja, dan juga tidak hanya ditentukan oleh lingkungan saja.
Melainkan perkembangan anak ditentukan dari hasil kerja sama antara kedua
faktor tersebut.
D. Peranan Aktivitas Pribadi Dalam Perkembangan
Pada hakekatnya manusia
adalah makhluk yang aktif . makhluk yang didalam dirinya terdapat kecenderungan
, terdapat naluri untuk membentuk dirinya sendiri, pada manusia terdapat
kemampuan dan kemauan untuk menggerakan dan mengarahkan kemana perkambangan itu
ditujukan, inilah yang dimaksud peranan aktivitas pribadi.
E. Bebebrapa Aspek Dalam Perkembangan
Ø Perkembangan motoprik adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan gerakan – gerakan
Ø Perkembanagn pengamatan, ingatan dan fantasi
§ Penghamatan, perkembangan pengamatan sama
halnya pada perkembangan motorik pada permulaan. Yaitu mula – mula bersifat
umum, global, yang selanjutnya menuju kehal – hal yang khusus.
§ Ingatan , berkembang sesuai umur semakin
bertambah usia anak maka makin bertambah juga kemampuan daya ingatnya
§ Fantasi,mulai berkembang pada usia kurang
lebih tiga tahun dan selanjutnya terus berkembang.
Ø Perkembangan berfikir, kemampuan berfikir ini juga berkembang sesuai dengan pertambahan usia. Mulai
kanak – kanak hinga pada akhir nya tercapaikepribadian yang bulat
Ø Perkembangan kepribadian, perkembangan
selalu menyangkut kehidupan aku pribadi (ego) dalam hubungannya dengan
kehidupan sekitar. Pada mulanya sifat ego tersebut sangattinggi, namun seiring
bertambahnya usia sifat tersebut semakin berkurang akibat bertambahnya
pengalaman – pengalaman hidup dalam masyarakat.
Ø Perkembangan kedewasaan, perkembangan ini
tidak dapat dilepas dari perkembangan kepribadian. Terbentuknya kepribadian
yang bulat, berarti pula tercapainya kedewasaan.
BAB V
LEMBAGA DAN PUSAT – PUSAT
PENDIDIKAN
5.1 Orang Tua sebagai Lembaga Pendidikan karena orang tua merupakan
lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak
5.2 Yayasan sebagai lembaga pendidikan karena orang tua tidak bisa
mendidik anak secara penuh, sehingga mereka menitipkan anaknya ke lembaga
sekolah
5.3 Lembaga keagamaan sebagai lembaga pendidikan karena lembaga ini
mempunyai bidang pendidikan yang mana orang tua kurang mampu untuk
melaksanakannya.
5.4 Negara sebagai lembaga pendidikan merupakan suatau lembaga
persekutuan hidup yang tinggi.
5.5 Tri pusat pendidikan diantaranya : lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
5.6 Perkumpulan pemuda.
5.7 Catatan tambahan tentang lingkungan
1)
Lingkungan alam : Klemotologis, geografis, keadaan tanah
2) Lingkungan sosial : keluarga dan masyarakat
A. Orang Tua Sebagai Lembaga Pendidikan
Orang tua merupakan orang yang pertama dan terutama yang wajib
bertanggung jawab atas pendidikan anak. Hal ini dikarenakan orang tua adalah
orang yang menjadikan sebab seorang anak itu ada di dunia ini. Dan hal itu
dikarenakan juga anak dilahirkan didunia ini tanpa mempunyai daya sama sekali oleh
karena itu kepada siapa lagi anak bergantung diri kalau tidak pada orang tua.
B. Yayasan – Yayasan Sebagai Lembaga Pendidikan
Orang tua
sebagi tempat menggantungkan bagi anak itu adalah tempat bergantung diri yang
wajar. Tapi pada kenyataannya tidak semua anak memperoleh tempat menggantungkan
diri yang wajar ini. Denagn demikian mereka terpaksa memperoleh tempat
penggantungan diri pada orang lain. Kebanyakan dari mereka ditampung di yayasan
– yayasan yang mana disana mereka mendapatkan pendidikan.
C. Lembaga Keagamaan Sebagai Lembaga Pendidikan
Kiranya
tidak dapat disangsikan lagi, bahwa lembaga keagamaan mempunyai tugas dalam
penyelenggaraan pendidikan agama bagi umatnya.lembaga keagamaan mempunyai
tanggung jawab atas pendidikan agama bagi anak – anak termasuk juga orang
dewasa.
D. Negara sebagai lembaga pendidikan
Guna
mendapat warga negara - warga negara yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan, warga negara - warga negara yang memiliki kesadaranakan tugas dan
kewajiban, warga negara - warga negara yang memiliki kepandaian dan kecakapan,
serta berjiwa pengabdian , mutlak perlu adanya pendidikan bagi calon – calon
warga negara.pendidikan yang mempersiapkan anak
agar dapat menjadi warga negara seperti yang dicita – citakan oleh
negara. Disini negara berperan dalam penentuan kebijakan – kebijakan masalah –
masalah pendidikan.
E. Tri Pusat Pendidikan
Tripusat
pendidikan adalah pendidikan yang berlangsung pada tiga lingkungan.yaitu:
lingkungan keluarga , lingkungan sekolah, dan lingkungan masyuarakat. Perpaduan
antar ketiganya menentukan keberhasilan dalam suatu pendidikan.
F. Perkumpulan Pemuda
Perkumpulan
pemuda juga termasuk lembaga pendidikan karena dalam perkumpulan ini pihak yang
ikut didalamnya akan mendapatkan segudang pengalaman yang itu semua sangat berguna
bagi pengetahuan – pengtahuan masing – masing individu.
BAB VI
BEBERAPA
MASALAH DALAM PELAKSANAAN
Adapun masalah-masalah dalam pelaksanaan pendidikan yaitu:
a.
Kewibawaan:pengakuan secara sukarel;a terhdap pengaruh yang datang dari orang
lain.
b.
Tanggung jawab:yang dimksud tanggung jawab di sini adalah bertanggung jawab
atas pendidikan anak
c.
Alat dan
faktor.Keadaan yang ikut serta menntukan berhasilnya pendidikan disebut faktor
pendidikan, sedangkan Alat pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi
kelancaran proses pelaksanaan pendidikan.Alat pendidkan ada dua:
1.
Alat preventif:alat
yang bersifat pencegahan
2.
Alat
represif/kuratif/korektif: bertujuan untuk menyadarkan kepada yang benar
d.
Hukuman dan ganjaran
e.
Motivasi
belajar:kekuatan-kekuatan yang memberikan dorongan kepada kegiatan belajar
murid
6.1 Kewibawaan dalam pendidikan merupakan sayarat
mutlak dalam pelaksanaan pendidikan.
6.2 Tanggung jawab pendidikan yang dimaksud
tanggung jawab di sini adalah tanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan pada
anak.
6.3 Alat dan alat semua keadaan yang ikut serta
menentukan pada hasilnya pendidikan dinamakan faktor pendidikan sedang
langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan.
6.4
Hukuman dan ganjaran, hukuman merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan
anak, sedang ganjaran kebalikan dari hukuman.
6.5
Motivasi belajar kekuatan-kekuatan yang dapat memberi dorongan kepada
kegiatan belajar murid
A. Kewibawaan Dalam Pendidikan
Yang dimaksud dengan kewibawaan dalam pendidikan disini ialah
pengakuan dan penerimaan secara sukarela terhadap anjuran dan pengaruh yang
datang dari orang lain. Jadi penerimaan dan pengakuan anjuran dari oramg lain
itu diterima dengan sukarela atas dasar sadar keikhlasan, atas kepercayaan yang
penuh, bukan didasarkan rasa terpaksa, rasa takut akan sesuatu, dan sebagainya.
B. Tanggung Jawab Pendidikan
Disini
kita membicarakan siapakah yang bertanggung jawab pada hasil pendidikan. Yang
bertanggung jwab pada hasil pendidikan adalah :
Ø Pada pendidikan anak maka tanggung jawab sepenuhnya adalah di
tangan pendidik
Ø Pada pendidikan orang dewasa maka tanggung jawab sepenuhnya
dipegang oleh si terdidik sendiri. Yang bertanggung jawab sepenuhnya atas
pendidikan dirinya.
Ø Pada perguruan tinggi yang menjadi obyek adalah mahasiswa –
mahasiswa, yang merupakan orang – orang yang telah dewasa atau dianggap dewasa.
C. Alat Dan Factor Pendidikan
Faktor pendidikan adalah hal – hal yang ikut serta menentukan pada
keberhasilan pendidikan. Sedangkan alat – alat pendidikan adalah langkah –
langkah yang diambil dmi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan. Faktor –
faktor pendidikan berupa sebagai kondisi – kondis atau situasi – situasi.
Sedangkan alat – alat pendidikan berupa bentuk – bentuknya.
Termasuk
faktor pendidikan anatara lain : keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan
sekolah,keadaaan alat – alat sekolah, keadaaan alat – alat pelajaran, dan
fasilitas – fasilitas yang lain.
Mengenai alat pendidikan dapat
digolongkan menjadi dua ;
Ø Alat pendidikan preventif, alat pendidikan yang berupa pencegahan:
§ Tata tertib
§ Anjuran dan perintah
§ Larangan
§ Paksaan
§ disiplin
Ø Alat pendidikan represif, disebut juga alat
pendidikan kuratif atau korektif:
§ Pemberitahuan
§ Teguran
§ Peringatan
§ Hukuman
§ ganjaran
D. Hukuman Dan Ganjaran
Hukuman adalah tindakan yang dijatuhkna
kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa.dan dengan
adanya nestapa itu anak menjadi sadar akan perbuatannya dan berjanji dalam
hatinya untuk tidak mengulanginya.
Dalam hukuman terdapat dua macam
prinsip mengadakan hukuman:
Ø Hukuman diadakan karena pelanggaran
Ø Hukuman diadakan dengan tujuan ag ar tidak
terjadi pelanggaran
Adapun dalam hukuman ini ada beberapateori:
Ø Teori hukuman alam
Ø Teori ganti rugi
Ø Teori menakut – nakuti
Ø Teori balas dendam
Ø Teori memperbaiki
E. Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat dibedakan
menjadi dua macam :
Ø Motivasi intrinsik, ialah motivasi yang ada pada diri anak sendiri :
§ Adanya kebutuhan
§ Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri
§ Adanya aspirasi atau cita - cita
Ø Motivasi ekstrinsik, ialah motivasi yang datang dari luar
anak didik :
§ Ganjaran
§ Hukuman
§ Persaingan atau kompetisi
BAB VII
PERSYARATAN PENDIDIK
7.1
Persyaratan
jasmani dan rohani untuk menjadi guru
harus sehat jasmanai dan rohani
7.2
Persyaratan
pengetahuan pendidikan untuk menjadi guru profesional maka harus mempunyai
wawasan dan IP yang luas.
7.3
Persyaratan
kepribadian seorang guru harus mempunyai kecerdasan, kecakapan, pengetahuan dan
sikap, minat, tabi’at, keteladanan dan sebagainya.
7.4
Persyaratan-persyaratan
khusus, biasanya disesuaikan dengan pandangan dan falsafah hidup bagus
sendiri-sendiri.
7.5
Persyaratan menurut
Ronggowarsito :
1) Bangsaneng awiryo (berkebangsaan tinggi)
2) Bangsaneng sajano (orang yang baik)
3) Bangsaneng aguno (pandai)
4) Hawicerito (kaya cerita)
5) Nawung krido (mempunyai pandangan yang tinggi)
6) Asih ing murid (cinta kepada
anak didik)
Sambegana
(mempunyai daya ingat
A. Persyaratan Jasmaniah Dan Kesehatan
Guru adalah petugas lapangan dalam pendidikan. Oleh
karena itu syarat pertama yang harus dipenuhi oleh seorang guru antara lain
Ø Guru tidak boleh mempunyai cacat tubuh yang
nyata.
Ø Guru harus sehat jasmani (tidak sakit apapun)
Ø Guru harus sehat jiwa
B. Persyaratan Pengetahuanm Pendidikan
Untuk
menjadi seorang guru perlu adanya pendidikan khusus. Adapun pengetahuan – pengetahuan
yang penting bagi seorang guru antara lain:
Ø Pengetahuan tentang pendidikan
Ø Pengetahuan psikologi
Ø Pengetahuan tentang kurikulum
Ø Pengetahuan tentang metode mengajar
Ø Pengetahuan tentang dasar dan tujuan
pendidikan
Ø Pengaetahuan tentang moral, nilai – nilaidan norma – norma
C. Persyaratan Kepribadian
Kepribadian
pada dasarnya adalah keseluruhan dari ciri – ciri dan tingkah laku dari
seseorang. Dalam pembicaraan disini pengertian kepribadian lebih
ditekankankepada kelakuan, tabiat, sikap dan minat.
Kelakuan dan tabiat
adalah sesuatu yang berhubungan dengan moral. Dalam kaitannya persyaratan
seorang guru. Guru haruslah mempunyai kepribadian yang luhur. Sebab guru
adalah sosok yang dijadikan panutan oleh
anak didik.
D. Persyaatan – Persyaratan Khusus
Persyaratan ini
antara lain :
Ø Seorang guru harus berjiwa pancasila
Ø Menurut uu no. 4 tahun 1950,
babx pasal 15 bunyinya : “ syarat utama untuk menjadi guru, selain ijazah dan
syarat – syarat mengenai kesehatan jasmani dan rohani, ialah sifat – sifat yang
perlu untuk dapat memberikan pendidikan dan pengajaran seperti yang
dimaksud dalam pasal 3, dan pasal 4, dan
pasal 5 dari undang – undang ini.”
§ Pasal 3 tentang tujuan pendidikan dan pengajaran
§ Pasal 4 tentang dasar – dasar pendidikan dan
pengajaran
§ Pasal 5 tentang bahasa
E. Persyaratan Menurut Ronggo Warsito
Menurut rangga
warsita oranmg yang pantas menjadi guru adalah
Ø orang yang dari keturunan terhormat
Ø orang yang taat beribadah
Ø orang yang bermoral tinggi
Ø dan lain sebagainya
Komentar
Posting Komentar