Langsung ke konten utama

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN MANUSIA



KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN MANUSIA
“maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkan mereka. Mohonkanlah ampun bagi mereka.dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (Ali-Imran:3)

“Sesungguhnya itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatnya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal.” (Al-Anfal: 2)
“laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak ( pula ) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari) itu hati dan pennglihatan menjadi goncang.” (An-Nur: 37)

1.     Hikmah Dari Sikap Lemah Lembut ( Ali-Imran: 159)
ĂĽ  sikap lemah lembut, pemaaf dan bermusyawarah yang dimiliki Nabi, khususnya akan semakin membuat orang lain merasa dekat dan tidak diremehkan. Misalnya ketika perang uhud pasukan muslim kalah disebabkan ketidak disiplinan pasukan panah, nabi dengan lembut mengingatkan mereka dan tidak meninggalkan musyawarah dalam memutuskan sesuatu.
ĂĽ  Lemah lembut menimbulkan sikap bijaksana, tetapi tidak meninggalkan kedisiplinan.
ĂĽ  Setelah musyawarah, hasil dipasrahkan kepada Allah. Jika tidak demikian, akan timbul kesombongan jika berhasil. Dan putus asa jika gagal.
2.     Menurut Qurhoisy Syihab ( Al-Anfal: 153)
ĂĽ Tahap pertama dari gejolak hati orang mukmin yaitu merasa takut akibat membayangkan ancaman dan siksaan Allah.
ĂĽ Indikator hati yang selamat adalah hati yang merasa takut dengan berbagai ancaman, sehingga menjauhi segala larangan sekaligus melaksanakan berbagai perintah dengan penuh harap.
ĂĽ  Agar ayat-ayat yang dibacakan menambah keimanan, maka:
a.      Mendengarkan dalam suara tenang.
b.      Merendahkan diri dihadapan Allah.
c.       Adanya rasa takut terhadap ancaman Allah (nadzir).
MULLA SHODRI (10 langkah memahami Al-Qur’an)
1.      Memahami keagungan kalam.
2.      Melakukan pencucian hati dari dosa, kemaksiatan dan kotoran keyakinan.
3.      Menghadirkan hati dan meninggalkan kecenderungan jiwa.
4.      Tadabbur, yaitu merenungkan relung-relung Al-Qur’an, sehingga hatinya senantiasa terkain dengan Al-Qur’an.
5.      Istinbath, yaitu berusaha menjelaskan isi kandungan Al-Qur’an.
6.      Mengosongkan (takholli) akan penghalang-penghalang pemahaman, diantaranya:
·         Terjebak dalam verifikasi huruf dan mahraj, sehingga ia tidak mampu mencapai makna terdalam.
·         Taqlid terhadap satu mazdhab guru.
·         Orang-orang yang disibukkan dengan ilmu bahasa Arab.
·         Kejumudan dalam literatur tafsir.
Dua Potensi Manusia
1.      Positif
a.      Manusia mempunyai kemampuan untuk memahami kausalitas.
“sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar dilaut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan Dia sebarkan dibumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”(Al-Baqoroh: 164)

b.      Kemampuan menguasai ilmu pengetahuan.
“dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”(Al-Baqoroh: 31)
c.        Mampu menyusun argumen secara logis
Dan sesungguhnya telah kami ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu             dihari sabtu, lalu kami berirman kepada mereka, “jadilah kamu kera yang hina!”
d.      Mampu mengambil pelajaran dari pengalaman.
e.      Mampu berfikir kritis terhadap gagasan yang disampaikan orang lain yang tidak mempunyai pijakan.
f.        Menguasai informasi
2.      Potensi Negatif
a.      Sifat tergesa-gesa
b.      Bertindak bodoh dan mempersulit diri
c.       Labil dan suka berkeluh kesah
d.      Suka berdebat dalam membangkang
e.      Mudah melupakan jasa baik pihak lain
f.        Sulit berterimakasih secara tulus
g.      Mudah putus asa dan cenderung menutup diri
h.      Takut pada ancaman dan kematian

               




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kartun KIsah kebaikan dan keberanian Ali Bin Abu Thalib

Definisi Pendidikan Islam Pengertian tentang pendidikan, bila dikaitkan dengan Islam, maka menjadi “Pendidikan Islam”. Nama baru ini tentunya memiliki pengertian tersendiri dari pengertian-pengertian di atas, walau dalam kenyataanya masih dapat ditarik benang merah diantara beberapa pengertian tersebut. Beberpa pengertian tentang pendidikan Islam adalah sebagai berikut: M. Yusuf Al-Qardhawi memberikan pengertian bahwa: “pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya; akal dan hatinya; rohani dan jasmaninya; akhlak dan ketrampilanya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam keadaan damai maupun perang dan menyiapkanya untuk masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatanya, manis dan pahitnya”. Hasan Langgulung merumuskan pendidikan islam sebagai suatu “proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhir