Masa Pranatal
Ada baiknya anda memahami masa perkembangan tidak hanya saat setelah lahir, namun penting juga mengerti bahwa ada masa perkembangan pranatal. Masa Pranatal adalah masa pra lahir. Masa perkembangan pranatal yang terjadi pada 2 minggu pertama pembuahan. Dimulai dari pembentukan zigot, zigot berjalan dari tuba valopi ke uterus, terjadi pembelahan dan zigot terbagi menjadi lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar berkembang menjadi placenta atau ari – ari, tali pusar dan selaput pembungkus janin. Lapisan dalam berkembang menjadi manusia baru. Lapisan dalam sel yang akan berkembang menjadi embrio dinamakan dengan Blastoscyst. Sedangkan lapisan luar yang akan menjadi asupan gizi bagi embrio dinamakan Trophpblast. Implantation adalah pelekatan zigot ke dinding rahim, kira – kira setelah pembuahan. Periode ini dinamakan Periode Geminal.
Pada
akhir minggu ke 2 sampai akhir bulan ke 2 dinamakan periode embrionis /
Embrio. Pada periode ini terjadi peningkatan pembelahan sel dan
terbentuknya sistem pendukung bagi sel dan pembentukan organ – organ ( organogenesis
). Biasanya terjadi pada 2 sampai 8 minggu setelah pembuahan. Pada Embrio
terdapat lapisan – lapisan. Yaitu lapisan Endoderm, Ektoderm, dan Mesoderm. Lapisan
Endoderm nantinya akan berkembang menjadi sistem digestive dan
respirasi. Lapisan Ektoderm akan menjadi sistem nervous dan
integumentary, serta penerima sensor.Lapisan Mesoderm adalah
lapisan tengah yang nantinya akan menjadi sistem cardiovaskuler, skeletal,
muscular, excresi dan reproduksi. Terdapat juga sistem pendukung kehidupan
embrio. Yaitu Placenta atau ari – ari. Placenta terdiri dari
sekelompok jaringan – jaringan berbentuk piring, berisi pembuluh darah dari
ibu dan janin yang mengait, bukan menyatu.Umbilical cord atau yang sering
disebut dengan tali pusar dimana terdiri dari dua pembuluh nadi dan satu
pembuluh vena, letaknya ada janin dan ari – ari. Amnion atau
yang sering disebut kantong ketuban berisi cairan bening (
biasanya disebut amniotis / ketuban ) tempat dimana janin mengapung. Cairan
amniotis sebagian besar terdiri dari air kencing janin sejak 16 minggu ( ginjal
sudah terbentuk ). Cairan ini berfungsi untuk mengatur suhu dan kelembaban,
serta melindungi janin dari goncangan.
Selanjutnya
ada periode fetal atau periode janin dimana terjadi setelah
akhir bulan kedua sampai janin dilahirkan. Periode ini berisi rangkaian
dramatis dari pertumbuhan dan perkembangan janin. Pada Trisemeter pertama,
bulan pertama panjang janin kurang dari 0,1 inci. Dimana awal perkembangan susunan
vertebrae , sistem nervous, digestive, cardiovask, dan respirasi serta amnion
membungkus lapisan dasar seluruh tubuh. Dinamakan telur atau ovum. Pada bulan
kedua panjang janin menjadi kurang dari 1 inci, kurang lebih beratnya 1 ons
dimana wajah terbentuk dengan mata, telinga, mulut, dan pucuk gigi. Otak mulai
terbentuk. Denyut jantung bisa terdeteksi dengan ultrasound. Dinamakan embrio.
Pada bulan ketiga panjang janin mulai sekitar 3 inci,dan berat sekitar 1 ons.
Janin tersebut sudah bia menggerakkan lengan, kaki dan jari – jarinya. Sudah
memiliki atau muncul sidik jarinya, dan biasanya jenis kelamin sudah bisa
dibedakan. Janin tersebut bisa kencing karena ginjalnya sudah terbentuk. inilah
yang dinamakan janin atau fetus.
Pada
trisemester kedua, bulan ke empat panjang janin sudah mulai menjadi 5,5 inci
berat menjadi sekitar 4 ons.Dengan ciri – ciri denyut jantung menguat,
bertumbuhnya rambut halus ( lanugo ), berkulit tipis dan tembus pandang. Kuku
– kuku sudah mulai terbentuk., gerakan gerakan sudah terkoordinasi ( dapat
berguling – guling di cairan amniotis ). Pada bulan kelima panjang janin
sekitar 10 sampai 12 inci, berat janin menjadi 0,5 sampai 1 pound. Denyut
jantung mulai terdeteksi dengan stetoskop biasa, posisi mengisap ibu jari, dan bisa
tersedak. Tumbuh rambut, alis dan bulu mata. Pada bulan ke enam panjang janin
menjadi sekitar 11 – 14 inci, dan beratnya 1 – 1,5 pound. Kulit mulai
mengkerut dan tertutup dengan lapisan pelindung atau yang sering disebut dengan
vernix caseosa ), matanya terbuka, meconium berkumpul di usus besar dan mampu
memegang dengan kuat.
Pada
trisemester ketiga, bulan ke tujuh, panjang janin 14 sampai 17 inchi dan berat
2,5 sampai 3 pound. Dengan ciri – ciri bertambahnya lemak pada tubuh,
bergerak aktif, gerakan pernafasan yang belum sempurna dimulai. Pada bulan ke
delapan, panjang janin sekitar 16,5 sampai 18 inchi dengan berat 4 sampai 5
pounds. Mempunyai periode tidur dan bangun, berada dalam posisi lahir, tulang
kepalanya lembut dan lentur dan zat besi disimpan dalam hati. Pada bulan ke
sembilan panjang janin sekitar 19 inchi dan beratnya menjadi sekitar 6 pound,
dengan ciri – ciri kerutan pada kulit berkurang ( vernix caseosa menipis ),
Lanugo hilang, gerakan kurang aktif memperoleh kekebalan ( sistem imunisasi )
dari ibu.
Terkadang
perkembangan pranatal terhenti sebelum waktu semestinya atau yang dikenal
dengan aborsi ( abortus ). Ada dua macam abortus, yang pertama adalah abortus
spontan yang tidak disadari sang ibu ( bisa disebabkan karena teratogen atau
bahaya yang lain ) dan abortus non spontan ( aborsi ) yaitu dengan sengaja
menggugurkan janin dalam kandungan.
Bahaya bagi perkembangan pranatal
Teratogen
yaitu setiap unsur menyebabkan timbul kelainan pada kelahiran. Teratologi itu
ilmu yang mempelajari hal tersebut. Pada periode zigot kemungkinann terjadinya
kelaparan karenan kurangnya persiaoan uterine, atau implantasi di tempat yang
salah.
1. Bahaya
fisik
Pada periode embrio membungkinkan
terjadinya keguguran dikarenakan ketidakteraturan perkembangan begitu juga
prematur, komplikasi pada saat melahirkan disebabkan oleh ketidakteraturan
perkembangan. Hal – hal yang berpengaruh pada perkembangan pranatal adalah
penyakit dan kondisi sang ibu, usia ibu, asupan gizi yang diperoleh, keadaan
dan ketegangan emosiaonal, pengaruh obat – obatan dan alkohol, bahaya
lingkungan lainnya ( radiasi, polutan, toxoplasmosis, dll ).
1. Bahaya
Psikologis
Kepercayaan hal – hal tradisional,
seperti tentang bagaimana seseorang yang dapat meramalkan jenis kelamin anak
yang belum lahir, sehingga dapat mengakibatkan kebencian dan kekecewaan yang
terungkap dalam sikap yang kurang menyenangkan terhadap anak jika anak yang
dilahirkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tekanan yang dialami ibu,
seperti tidak menghendaki kehadiran anaknya.
Sikap-sikap
yang kurang menyenangkan di pihak orang-orang yang berarti mengakibatkan efek
sikap pada anak. Sikap ibu dapat mempengaruhi bayinya yang belum dilahirkan
melalui perubahan endokrin yang dapat terjadi apabila calon ibu menderita tekanan
yang berat dan dalam waktu yang lama biasanya diiringi dengan sikap yang kurang
menyenangkan. Sebaliknya, sikap – sikap yang menyenangkan akan menimbulkan
keseimbangan tubuh yang baik dan hal ini akan menunjang perkembangan yang
normal sepanjang periode pranatal. Dan perkembangan Kognitifnya sudah dapat
belajar dan mengingat sejak masa janin.
PERKEMBANGAN MASA BAYI
13 Jan
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Masalah
Makhluk itu
memiliki koordinasi motorik yang buruk dan hanya dengan susah payah barulah ia
mampu menggerakkan badannya. Perilaku umumnya tampak tidak terorganisasi dan
walaupun ia menangis ketika ia tidak merasa nyaman, iapun ternyata menggunakan
sedikit bunyi lain. Ia tidur hampir sepanjang waktu, kira – kira 16 hingga 17
jam sehari. Anda bertanya – tanya tentang makhluk ini dan ingin mengetahui
lebih banyak tentang apa yang ia lakukan. Anda berpikir dalam diri anda
sendiri, “Aku khawatir kalau ia dapat melihat. Bagaimana aku dapat
mengetahuinya?”
Bila Anda
bertanya – tanya apa gerangan makhluk di atas, maka iniah jawabannya: Mahluk
yang Anda telah baca itu ialah bayi manusia, dan peran yang Anda mainan adalah
peran seorang peneliti pertumbuhan bayi (developmentmentasist) yang
tertarik dalam penemuan tehnik untuk mempeajari persepsi visual bayi.
Perumusan
Masalah
- Bagaimana tahapan perkembangan masa bayi berlangsung?
- Bagaimana peross masa bayi itu sendiri dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya?
- Apa saja aspek-aspek perkembangan masa bayi?
- Bagaimana pengaruh pengalaman masa bayi terhadap perkembangan ayi selanjutnya?
Tujuan
- Untuk memahami perkembangan masa bayi,
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masa bayi,
- Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek perkembangan masa bayi,
- Efek pengalanan masa bayi terhadap perkembangan selanjutnya.
BAB 2
PEMBAHASAN
Pertumbuhan
dan perkembangan fisik pada masa bayi
- Refleks
Bagaimanaikah
sesungguhnya refleks pada masa bayi itu. Bayi tidak lagi dipandang sebagai
organisme yang pasif, yang tidak dapat berbuat apapun. Bayi – bayi yang baru
lahir memang terbatas secara fisik. Namun, refleks – gerakan otomatis –
membantu perilaku bayi yang baru lahir itu. Misalnya, menghisap. Bagi bayi
menghisap adalah suatu metode yang penting untuk memperoleh gizi dan suatu
kegiatan yang menyenangkan.
- Pola cephalocaudal dan proximodistal
Pola cephalocaudal
adalah pertumbuhan dari atas ke bawah, pola proximodistal adalah
petumbuhan dari pusat keluar.
a.
Cephalocaudal atau head to tail direction ( dari arah kepala kemudian kekaki).
Misal :
Mengangkat kepala dulu kemudian dada dan ekstremitas bawah.
b.
Proximadistal atau Near to far direction ( menggerakan anggota gerak yang
paling dekat
dengan pusat/sumbu tengah dan yang lebih jauh dari pusat).
Misal : bahu
dulu baru jari-jari
- Tinggi dan Berat
Rata – rata
bayi yang baru lahir di Amerika panjangnya 20 inchi dan beratnya 7 ½ pon. Bayi
bertumbuh sekitar 1 inchi per bulan selama tahun pertama dan bertambah berat
hampir tiga kali lipat dari tahun pertama kelahiran mereka. Tingkat pertumbuhan
bayi menurun pada tahun kedua.
- Keterampilan Motorik Kasar dan Halus
Keterampilan
motorik kasar meliputi kegiatan-kegiatan otot besar seperti menggerakkan lengan
dan berjalan. Sejumlah peristiwa penting motorik kasar terjadi pada kira – kira
usia 12 hingga 13 bulan.
Keterampilan
motorik harus meliputi gerakan yang lebih halus dibandingkan dengan gerak
motorik kasar, dan mencakup keterampilan seperti kecekatan jari. Sejumlah
peristiwa penting motorik halus terjasdi pada masa bayi, diantaranya
perkembangan keterampilan meraih dan menggenggam.
- Keadaan
Klasifikasi
:
Para
peneliti telah merangkaikan sistem klasifikasi yang berbeda ; salah satunya
yang meliputi tujuh kategori keadaan bayi, termasuk tidur nyenyak, mengantuk,
waspada dan terfokus, dan terfokus secara kaku.
Siklus
tidur-bangun :
Bayi – bayi
yang baru lahir biasannya tidur 16 hingga 17 jam sehari. Pada usia 4 bulan,
mereka mendekati pola tidur orang dewasa. Aktivitas tidur yang terjadi pada
masa bayi seringkali ditandai dengan gerakan bola mata yang tidak teratur saat
mata mereka tertutup. Aktivitas ini disebut juga REM slip (rapid eyes movement)
tingginya persentase tidur REM (kjira – kira setengah dari waktu tidur bayi)
dapat merupakan alat rangsang tersendiri, atau dapat pula meningkatkan
perkembangan otak. Sindrom kematian bayi tiba-tiba (sudden infant death
syndrome) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seorang bayi berhenti
bernapas dan meninggal secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
- Gizi
Bayi-bayi
harus mengkonsumsi sekitar 50 kalori per hari, atas setiap pon berat mereka.
Konsensus
yang sedang berkembang saat ini ialah meminum asi lebih baik daripada
mengkonsumsi makanan botol, tetapi meningkatnya jumlah ibu-ibu pekerja berarti
lebih sedikit bayi yang minum asi.
Kekurangn
gizi :
Kekurangan
protein yang parah dapat menyebabkan marasmus, terbuangnya jaringan penting
pada tubuh bayi. Kondisi ini utamanya disebabkan oleh kekurangan asi pada masa
awal perkembangan bayi.
- Pelatihan buang air
Terlatih
buang air adalah suatu keterampilan fisik motorik yang pada umumnya dicapai
pada usia 3 tahun di dalam kebudayaan Amerika Utara. Akhir-akhir ini ada suatu
kecenderungan untuk memulai pelatihan buang air lebih awal dibandingkan dengan
di masa lalu; banyak orang tua dewasa mulai pelatihan buang air bagi anak-anak
mereka yang baru belajar berjalan pada usia sekitar 20 bulan hingga 2 tahun.
Perkembangan
Sensoris dan Persepsi pada Masa bayi
- Sensasi dan Persepsi
Ketika
informasi melakukan kontak dengan penerimaan sensor – mata, telinga, lidah,
hidung, kulit – sensasi terjadi.
Persepsi
adalah interpretasi apa yang dirasakan.
- Persepsi Visual
Dunia visual
bayi yang baru lahir :
Pernyataan
William James yang mengatakan bahwa persepsi visual bayi merupakan suatu
kebingungan yang luar biasa adalah tidak benar. Persepsi bayi yang baru lahir
lebih maju dari yang kita pikirkan sebelumnya.
Pemahaman
visual :
Penelitian
Fantz – yang memperlihtkan bahwa bayi lebih senang pada pola bergaris daripada
potongan benda/piringan berwarna cerah – memperlihatkan bahwa bayi yang baru
lahir memiliki pemahaman visual.
Kualitas
penglihatan :
Penglihatan
bayi yang baru lahir kira-kira 20/600 pada bagan Snellen; pada usia 6 bulan,
penglihatan meningkat hingga sekurang-kurangnya 20/100 pada skala yang sama.
Wajah
manusia :
Wajah ialah
suatu pola visual yang penting bagi bayi yang baru lahir. Bayi secara
berangsur-angsur menguasai suatu uriutan langkah dalam mempersepsi wajah
manusia.
Persepsi
kedalaman :
Suatu studi
klasik oleh Gibson dan Walk (1960) memperlihatkan bahwa melalui penggunaan
suatu jurang visual, bayi berusia 6 bulan ternyata dapat mempersepsi kedalaman.
Pengetahuan
perseptual yang inheren :
Semakin
bayak jumlah peneliti, seperti Spelke, yang yakin bayi kecil memiliki
pengetahuan inheren tentang bagaimana dunia persepsi bekerja.
- Sentuhan dan Rasa Sakit
Sentuhan
pada bayi yang baru lahir :
Bayi yang
baru lahir benar-benar membari respon terhadap sentuhan.
Rasa sakit :
Bayi ynag
baru lahir dapat merasakan sakit. Penelitian tentang sunat yang dilakukan pada
bayi memperlihatkan bahwa laki-laki berusia 3 hhari mengalami rasa sakit tetapi
dapat menyesuaikan diri dengan stres.
- Penciuman dan Kecapan
Kedua indra
ini ada pada bayi yang baru lahir.
- Persepsi Intermodal
Adanya
koordinasi dan integrasi informasi yang diterima indra penglihatan dan
pendengaran disebut persepsi menyeluruh. Penelitian menunjukan bahwa bayi
berusia 4 bulan memiliki persepsi menyeluruh. Pandangan persepsi langsung dan
pandangan konstruktif adalah dua pandangan persepsi penting ynag mebuat
prediksi tentang persepsi menyeluruh.
Perkembangan
Kognitif Bayi
- Teori Piaget
Tahap
sensori-motorik :
Tahap ini
berlangsung dari lahir hingga kira-kira usia 2 tahun dan meliputi kemajuan
dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi yang
ia terima melalui gerakan-gerakan fisik. Tahap ini memiliki enam subtahap:
refleks sederhana, kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer, reaksi
sirkuler sekunder (Reproduksi kejadian yang menarik), koordinasi reaksi
sirkuler sekunder, reaksi sirkuler tersier keingintahuan akan sesuatu yang
baru, dan internalisasi skema.
Piaget
membagi tahap sensorimotor dalam enam periode, yaitu:
Periode 1 :
Refleks (umur 0 – 1 bulan)
Periode
paling awal tahap sensorimotor adalah periode refleks. Ini berkembang sejak
bayi lahir sampai sekitar berumur 1 bulan. Pada periode ini, tingkah laku bayi
kebanyak bersifat refleks, spontan, tidak disengaja, dan tidak terbedakan.
Tindakan seorang bayi didasarkan pada adanya rangsangan dari luar yang
ditanggapi secara refleks.
Periode 2 :
Kebiasaan (umur 1 – 4 bulan)
Pada periode
perkembangan ini, bayi mulai membentuk kebiasan-kebiasaan pertama. Kebiasaan
dibuat dengan mencoba-coba dan mengulang-ngulang suatu tindakan.
Refleks-refleks yang dibuat diasimilasikan dengan skema yang telah dimiliki dan
menjadi semacam kebiasaan, terlebih dari refleks tersebut menghasilkan sesuatu.
Pada periode ini, seorang bayi mulai membedakan benda-benda di dekatnya. Ia
mulai mengaakan diferensiasi akan macam-macam benda yang dipegangnya. Pada
periode ini pula, koordinasi tindakan bayi mulai berkembang dengan penggunaan
mata dan telinga. Bayi mulai mengikuti benda yang bergerak dengan matanya. Ia
juga mulai menggerakkan kepala kesumber suara yang ia dengar. Suara dan
penglihatan bekerja bersama. Ini merupakan suatu tahap penting untuk menumbuhkan
konsep benda.
Periode 3 :
Reproduksi kejadian yang menarik (umur 4 – 8 bulan)
Pada periode
ini, seorang bayi mulai menjamah dan memanipulasi objek apapun yang ada di
sekitarnya (Piaget dan Inhelder 1969). Tingkah laku bayi semakin berorientasi
pada objek dan kejadian di luar tubuhnya sendiri. Ia menunjukkan koordinasi
antara penglihatan dan rasa jamah. Pada periode ini, seorang bayi juga
menciptakan kembali kejadian-kejadian yang menarik baginya. Ia mencoba
menghadirkan dan mengulang kembali peristiwa yang menyenangkan diri (reaksi
sirkuler sekunder). Piaget mengamati bahwa bila seorang anak dihadapkan pada
sebuah benda yang dikenal, seringkali hanya menunjukkan reaksi singkat dan
tidak mau memperhatikan agak lama. Oleh Piaget, ini diartikan sebagai suatu
“pengiaan” akan arti benda itu seakan ia mengetahuinya.
Periode 4 :
Koordinasi Skemata (umur 8 – 12 bulan)
Pada periode
ini, seorang bayi mulai membedakan antara sarana dan hasil tindakannya. Ia
sudah mulai menggunakan sarana untuk mencapai suatu hasil. Sarana-sarana yang
digunakan untuk mencapai tujuan atau hasil diperoleh dari koordinasi
skema-skema yang telah ia ketahui. Bayi mulai mempunyai kemampuan untuk
menyatukan tingkah laku yang sebelumnya telah diperoleh untuk mencapai tujuan
tertentu. Pada periode ini, seorang bayi mulai membentuk konsep tentang
tetapnya (permanensi) suatu benda. Dari kenyataan bahwa dari seorang bayi dapat
mencari benda yang tersembunyi, tampak bahwa ini mulai mempunyaikonsep tentang
ruang.
Periode 5 :
Eksperimen (umur 12 – 18 bulan)
Unsur pokok
pada perode ini adalah mulainya anak memperkembangkan cara-cara baru untuk
mencapai tujuan dengan cara mencoba-coba (eksperimen) bila dihadapkan pada
suatu persoalan yang tidak dipecahkan dengan skema yang ada, anak akan mulai
mecoba-coba dengan Trial and Error untuk menemukan cara yang baru guna
memecahkan persoalan tersebut atau dengan kata lain ia mencoba mengembangkan
skema yang baru. Pada periode ini, anak lebih mengamati benda-benda
disekitarnya dan mengamati bagaimana benda-benda di sekitarnya bertingkah laku
dalam situasi yang baru. Menurut Piaget, tingkah anak ini menjadi intelegensi
sewaktu ia menemukan kemampuan untuk memecahkan persoalan yang baru. Pada
periode ini pula, konsep anak akan benda mulai maju dan lengkap. Tentang
keruangan anak mulai mempertimbangkan organisasi perpindahan benda-benda
secara menyeluruh bila benda-benda itu dapat dilihat secara serentak.
Periode
Refresentasi (umur 18 – 24 bulan)
Periode ini
adalah periode terakhir pada tahap intelegensi sensorimotor. Seorang anak sudah
mulai dapat menemukan cara-cara baru yang tidak hanya berdasarkan rabaan fisis
dan eksternal, tetap juga dengan koordinasi internal dalam gambarannya. Pada
periode ini, anak berpindah dari periode intelegensi sensori motor ke intelegensi
refresentatif. Secara mental, seorang anak mulai dapat menggambarkan suatu
benda dan kejadian, dan dapat menyelesaikan suatu persoalan dengan gambaran
tersebut. Konsep benda pada tahap ini sudah maju, refresentasi ini membiarkan
anak untuk mencari dan menemukan objek-objek yang tersembunyi. Sedangkan konsep
keruangan, anak mulai sadar akan gerakan suatu benda sehingga dapat mencarinya
secara masuk akal bila benda itu tidak kelihatan lagi.
Ketetapan
benda :
Ketetapan
benda mengacu kapada perkembangan kemampuan untuk memahami benda-benda dan
peristiwa-peristiwa tetap ada walaupun bayi tidak lagi terlibat kontak dengan
benda dan peristiwa itu. Piaget yakin bahwa kemampuan ini berkembang selama
rangkaian keenam subtahap yang ia kemukakan,
- Perspektif Baru Tentang Perkembangan Kognitif Pada Masa Bayi
Pada
dasawarsa yang lalu, muncul suatu pamahaman baru tentang pemahaman kognitif
bayi. Teori Piaget telah dikritik dari dua sudut pandang. Pertama, penelitian
yang dalam dibidang perkembangan persepsi menunjukan bahwa suatu dunia persepsi
yang stabil dan unik dibangun jauh lebih awal daripada yang telah dibayangkan
oleh Piaget. Kedua, para peneliti baru-baru ini telah menemukan bahwa memori
dan bentuk-bentuk kegiatan simbolis lain terjadi sekurang-kurangnya mulai
pertengahan kedua tahun pertama.
- Pemrosesan Informasi
Perspektif
pemrosesan informasi dan perkembangn bayi :
tidak
seperti Piaget, para pakar psikologi pemrosesan informasi tidak menggambarkan
masa bayi sebagai suatu tahap atau serangkaian subtahap perkembangan
sensoris-motorik. Sebaliknya, mereka menekankan pentingnya perkembangn kognitif
seperti perhatian, memori, dan pemikiran. Para pakar psikologi pemrosesan
informasi yakin bahwa bayi kecil lebih maju daripada yang dibayangkan oleh
Piaget, bahwa kemampuan-kemampuan perhatian, simbolis, imitasi, dan konseptual
terjadi jauh lebih awal dalam perkembangan mereka daripada yang dipikirkan oleh
Piaget.
Habituasi
dan dishabituasi :
Habituasi
adalah penyajian yang diulang-ulang dari rangsangan yang sama, yang menyebabkan
berkurangnya perhatian terhadap rangsangan tersebut. Apabila suatu rangsangan
yang berbeda diberikan dan bayi memberi perhatian kepada rangsangan itu,
dishabituasi terjadi. Bayi yang baru lahir dapat mengalami habituasi, tetapi
habituasi semakin akut selama 3 bulan pertama masa bayi.
Memori :
Memori ialah
penyimpanan informasi sepanjang waktu. Memori berkembang jauh lebih awal pada
masa bayi dan lebih spesifik daripada kesimpulan yang dikemukakan
sebelumnya.
Imitasi :
Bayi dapat
meniru ekspresi wajah orang lain dalam beberapa hari pertama kehidupan.
Meltzoff mendemonstrasikan bahwa imitasi yang ditunda (deffered
imitation)terjadi pada kira-kira usia 9 bulan, jauh lebih awal daripada yang
diyakini Piaget.
- Perbedaan-perbedaan Individual dalam Intelegensi
Sejarah :
Skala
perkembangan bagi bayi berasal dari tradisi penggunaan tes IQ dengan anak-anak
yang lebih tua. Skala ini kurang verbal dibandingkan dengan tes IQ. Gesell
adalah salah seorang pengmbang awal tes bayi. Skala masih digunakan secara luas
oleh para dokter spesialis anak; skala ini disebut dengan developmental
quotient (DQ).
Skala Bayley
:
Skala
perkembangan yang paling luas digunakan dewasa ini, dikembangkan oleh Nancy
Bayle, yang terdiri dari skala motorik, skala mental, profil perilaku bayi.
Kesimpulan
tentang tes bayi dan kontinuitas dalam perkembangan mental :
Ukuran
intelegenci bayi yang secara luas sebenarnya bukanlah ”peramal” yang baik
intelegensi masa anak-anak. Akan tetapi, aspek-aspek khusus intelegensi bayi,
seperti tugas-tugas pemrosesan informasi yang meliputi perhatian (attention),
adalah ”peramal” yang lebih baik intelegensi mereka, khususnya dalam suatu
bidang yang spesifik.
Perkembangan
Bahasa
- Pengertian Bahasa
Bahasa
meliputi suatu sistem simbol yang kita gunakan untuk berkomunikasi satu sama
lain. Sistem itu ditandai dengan penciptaan yang tidak pernah berhenti dan
adanya sistem atau aturan. Sistem atau aturan itu meliputi fonologi, morfologi,
sintaksis, semantik, dan pragmatik.
- Pengaruh Biologis
Evolusi
biologis :
Fakta bahwa
evolusi biologis membentuk manusia menjadi ciptaan linguistik tidak diragukan
lagi.
Katerikatan
biologis :
Chomsky
berpendapat bahwa manusia terikat secara biologis untuk mempelajari bahasa dan
memiliki suatu alat penguasaan bahasa.
Periode
penting untuk mempelajari bahasa :
Pengalaman
Genie dan anak-anak lain menunjukan bahwa tahun-tahun awal masa anak-anak
merupakan periode yang penting untuk belajar bahasa. Jika pengenalan bahasa
tidak terjadi sebelum masa remaja, maka ketidakmampuan dalam menggunakan tata
bahasa yang baik akan dialami seumur hidup.
- Pengaruh Perilaku dan Perkembangan
Pandangan
para ahli perilaku :
Bahasa
hanyalah bentuk lain dari perilaku. Para ahli perilaku yakin bahasa dipelajari
khususnya melalui penguatan dan imitasi, walupun kemungkinan ini lebih
merupakan usaha yang memudahkan pembelajaran bahasa daripada daripada hal
mutlak diperlukan.
Pengaruh
lingkungan :
Beberapa
orang dewasa mengajarkan bahasa kepada bayi adalah denagn cara motherese,
recasting, echoing, expanding, dan labelling. Orang tua sebaiknya
berbicara dengan anak secara ekstensif, khususnya tentang apa yang sedang bayi
pelajari saat itu. Pembicaraan sebaiknya mengutamakan pembicaraan langsung
bukan pembicaraan mekanis.
- Perkemebangan Bahasa
Beberapa
tonggak sejarah perkembangan :
Beberapa
tonggak sejarah dalam perkembangan bahasa bayi ialah mengoceh (3 hingga 6
bulan), kata pertama dipahami (6 hingga 9 bulan), pertumbuhan perbendaharaan
kata yang diterima (mencapai 300 kata atau lebih pada usia 2 tahun), kata
pertama diucapkan (10 hingga 15 bulan), dan pertumbuhan perbendaharaan kata
yang diucapkan (mencapai 200 hingga 275 kata pada usia 2 tahun).
Holofrase,
cara bicara yang bersifat telegrafis, dan panjang rata pengucapan :
Hipotesis
holofrase menyatakan bahwa suatu kata tunggal sering digunakan untuk
mengartikan suatu kalimat yang sempurna; ini menandai kata pertama bayi. Pada
usia 18 hingga 24 bulan, bayi sering bicara dalam pengucapan 2 kata.
Pembicaraan telegrafis adalah penggunaan kata-kata yang pendek dan tepat untuk
berkomunikasi – ini menandai pengucapan 2 kata oleh balita.
Brown telah
mengembangkan konsep panjang rata-rata pengucapan (mean lenght of utterance,
MLU). Lima tahap MLU telah diidentifikasi, yaitu memberi indikator yang
berharga atas kematangan berbahasa.
Proses Day
Care Keluarga, Kedekatan, Ayah sebagai Pengasuh Bayi, dan Perangai
- Proses Keluarga
Sosialisasi
timbal balik :
Anak-anak
bersosialisasi denagn orang tua mereka sama seperti orang tua bersosialisasi
dengan anak-anak mereka. Scaffolding, sinkronisasi, dan pengaturan bersama
merupakan dimensi penting sosialisasi timbal balik.
Keluarga
sebagai suatu sistem :
Keluarga
ialah suatu sistem yang terdiri dari individu-individu yang berinteraksi denagn
subsistem yang berbeda, sebagian dyadic, sebagian lainnya polyadic. Model
Blesky menggambarkan dampak langsung dan dampak tidak langsung.
- Keterikatan
Pengertian
keterikatan :
Keterikatan
ialah suatu relasi antara dua orang dimana setiap orang benar-benar merasakan
kehadiran orang lain dan melakukan berbagai hal untuk memastika relasi itu
tetap berkelanjutan. Pada masa bayi, keterikatan banyak diasosiasikan denagn
ikatan antara pengasuh dan bayi. Teori etologi Bowlsby menekankan bahwa
pengasuh dan bayi secara naluriah memicu keterikatan. Keterikatan pada pengasuh
meningkat kira-kira pada usia 6 hingga 7 bulan.
Perbedaan-perbedaan
individual :
Ainsworth
yakin bahwa perbedaan-perbedaan individual dalam keterikatan dapat dikelompokan
kedalam kategori aman, menghindar, dan menolak. Ainsworth yakin bahwa bayi yang
merasakan keterikatan yang aman memiliki pengasuh yang peka dan tanggap. Dalam
beberapa penlitian keterikatan dengan secure attachment diasosiasikan
denagn kompetensi sosial dikemudian hari pada masa kanak-kanak.
Keterikatan,
perangai atau tempramen, dan dunia sosial yang lebih luas :
Beberapa
developmentalis yakin bahwa terlalu banyak penekanan diberikan kepada
keterikatan; mereka yakin bahwa faktor keturunan dan perangai, pada satu sisi,
dan keragaman individu dan lingkungan disekitar bayi, pada sisi lain, memiliki
peran yang lebih besar.
- Ayah sebagai Pengasuh Bayi
Para ayah
telah meningkatkan interaksi mereka dengan anak-anak mereka, tetapi kemampuan
mereka masih tertinggal sangat jauh dibangingkan denagn para ibu, sekalipun
p[ara ibu bekerja. Ayah sebetulnya dapat bertindak secara peka terhadap sinyal
bayi, tetapi mereka lebih sering tidak melakukan hal ini. Pada dasarnya peran
ibu dalam perkembangan adalah mengasuh. Sedangkan peran ayah adalah melakukan
interaksi permainan. Pada umumnya bayi lebih senang berada dekat ibunya bila ia
ada dalam situasi stres.
- Day Care
Sifat nya :
Day care
telah merupakan suatu kebutuhan dasar keluarga Amerika. Saat inijauh lebih
banyak anak berada dalam perawatan day care dibandingkan dengan sekian tahun
lalu.
Kualitas
perawatan dan dampaknya bagi perkembangan :
Kualitas day
care ternyata tidak merata. Belsky menyimpulkan bahwa kebanyakan day care tidak
memadai dan bahwa pengasuhan day care yang ekstensif pada 12 bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah baik bagi bayi. Pakar lain tidak sependapat denagn
Belsky. Day care masih menjadi topik yang kontroversial.
- Perangai/tempramen
Perangai
adalah gaya perilaku yang sampai saat ini dipelajari secara ekstensif. Chess
dan Thomas menggambarkan tiga kelompok perangai – easy, difficult, slow to
warm up. Parangai sangat dipengaruhio oleh factor-faktor biologis pada masa
awal bayi walaupun selanjutnya akan lebih banyak dipengaruhi oleh pengalaman.
Suatu hal yang penting ialah adanya kesesuaian perangai bayi denagn perangai
orang tua.
Perkembangan
Emosional, Perkembangan Kepribadian, dan Masalah serta Gangguan
- Hakikat Emosi Anak-anak
pengertian
emosi :
emosi ialah
perasaan atau afeksi yang melibatkan suatu campuran antara gejolak fisiologis
dan perilaku yang terlihat. Emosi dapat diklasifikasikan ke dalam afeksi
positif dan afeksi negative.
Fungsi emosi
dalam perkembangan anak :
Fungsi utama
emosi adalah penyesuaian diri (adaptation) dan kelangsunagn hidup (survival),
pengaturan (regulation), dan komunikasi (communication).
Afeksi dalam
relasi orang tua-anak :
Emosi ialah
bahasa pertama yang dikomunikasikan oleh orang tua dan bayi sebelum bayi dapat
berbicara. Kemampuan berkomunikasi secara afektif antara bayi dan orang dewasa
memungkinkan terkoordinasinya interaksi bayi-orang dewasa.
- Perkembangan Emosional pada Masa Bayi
Jadwal
perkembangan emosi :
Izard mengembangkan
Maximally Discriminative Facial Coding System, MAX, untuk mengkodekan
ekspresi emosi bayi. Berdasarkan sistem ini, minat, ketegangan, dan rasa
muak/jijik muncul pada saat lahir, senyuim sosial terlihat pada usia kira-kira
4 hingga 6 minggu, kemarahan, keheranan, dan kesedihan terjadi pada kira-kira
usia3 hingga 4 bulan., ketakutan pada usia 5 hingga 7 bulan, rasa malu pada
usia 6 hingga 8 bulan, dan rasa hina dan bersalah pada usia 2 tahun.
Menangis :
Menangis
ialah mekaniosme yang paling penting yang dimiliki oleh bayi yang baru lahir
untuk berkomunikasi dengan dunia mereka. Bayi kira-kira memiliki 3 tipe
tangisan: tangisan dasar, tangisan marah, tangisan rasa sakit. Kebanyakan orang
tua pada umumnya dapat menjelaskan apakah suatu tangisan bayi berarti kemarahan
atau rasa sakit.
Tersenyum :
Tersenyum
ialah suatu perilaku afektif komunikatif yang penting oleh bayi. Dua tipe
tersenyum dapat dibedakan pada bayi: refleksif dan sosial.
- Perkembangan Kepribadian
Rasa percaya
:
Erikson
berpendapat bahwa tahun pertama ditandai oleh krisis rasa percaya dan tidak
percaya; gagasannya tentang rasa percaya banyak persamaannya denagn konsep
Ainsworth tentang keterikatan yang aman (secure attachment).
Perkembangan
rasa diri sendiri dan kemandirian :
pada
beberapa tahap dalam pertengahan kedua tahun kedua kehidupan, beyi
mengembangkan suatu rasa dirinya sendiri. Kemandirian menjadi tema sentral pada
tahun kedua kehidupan. Mahler berpendapat bahwa bayi menjauhkjan dirinya dari
ibu dan kemudian mengembangkan individuasi. Erikson menekankan bahwa tahun
kedua kehidupan ditandai oleh tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu.
- Masalah dan Gangguan
Penganiayaan
:
suatu
pemahaman atas penganiayaan anak memerlukan informasi tentang pengaruh budaya,
keluarga, dan peran lingkungan masyarakat. Penganiayaan seksual anak-anak saat
ini diakui sebagai suatu masalah yang semakin meluas dibandingakan denagn yang
diyakini sebalumnya.
Autisme :
autisme
ialah suatu gangguan yang parah yang tampak pertama kali pada masa bayi. Ini
meliputi ketidakmampuan berelasi denagn orang, ketidakmampuan berbicara, dan
kecewa atas perubahan dalam hal-hal rutin atau pada lingkungan disekitarnya.
Autisme tampaknya melibatkan beberapa bentuk disfungsi otak organik dan faktor
keturunan.
Komentar
Posting Komentar